PLN Terus Kembangkan Energi Terbarukan dan Tingkatkan Kolaborasi Global

Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi melihat bahwa PT PLN (Persero) telah menunjukkan kesiapan dalam mengembangkan energi terbarukan.

01 Nov 2023 - 09:19
PLN Terus Kembangkan Energi Terbarukan dan Tingkatkan Kolaborasi Global
Ilustrasi energi terbarukan untuk industri. (Shutterstock)

Yogyakarta, (afederasi.com) - Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi melihat bahwa PT PLN (Persero) telah menunjukkan kesiapan dalam mengembangkan energi terbarukan. Saat ini, PLN telah memulai langkah-langkah untuk mengembangkan sumber energi yang ramah lingkungan.

Dikemukakan oleh Fahmy, PLN telah memulai program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) atau akselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk menjawab tantangan ketidaksesuaian antara lokasi sumber EBT berskala besar dengan pusat permintaan listrik.

Melalui program ini, PLN berhasil mengakselerasi peningkatan kapasitas energi terbarukan hingga mencapai 75 persen, setara dengan 60 GW pada tahun 2040. PLN berencana menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Geothermal sebesar 32 GW serta meningkatkan kapasitas pembangkit tenaga surya dan angin hingga 28 GW.

"Kami mengapresiasi upaya PLN yang telah menjadi pelopor dalam mempercepat transisi energi dengan peningkatan kapasitas EBT dalam jumlah yang signifikan, serta kolaborasi global yang telah dijalankan," ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com pada Rabu (1/11/2023).

Selain itu, menurut Fahmy, PLN juga telah melaksanakan Green Enabling Super Grid yang dilengkapi dengan Smart Grid dan Flexible Generation. Ini menciptakan momentum untuk memandu transisi energi menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060.

Fahmy juga memandang bahwa PLN telah berhasil menjalin sejumlah kolaborasi yang bermanfaat baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Upaya ini sejalan dengan percepatan akses pendanaan hijau untuk mendukung agenda transisi energi di Indonesia.

Sebagai bukti, baru-baru ini, PLN telah berhasil melakukan sejumlah kesepakatan internasional. Diantaranya adalah penandatanganan kesepakatan bilateral antara PLN dan mitra bisnis dari China dalam rangka Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing. Selain itu, juga ada kolaborasi dengan International Energy Agency, yakni dengan Fatih Birol di Prancis.

Bukan hanya itu, PLN juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Vice Chairman, President Sinosure, Sheng Hetai terkait percepatan akses pendanaan hijau untuk mendukung agenda transisi energi di Indonesia.

PLN juga telah melakukan penandatanganan kesepakatan dengan pemimpin perusahaan kelistrikan dari Thailand, Malaysia, Laos, dan perwakilan dari ASEAN Center for Energy guna mewujudkan kerjasama dalam menciptakan interkoneksi ASEAN Power Grid.

Lebih lanjut, MoU juga telah ditandatangani oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dan President of CDB Xiamen Branch, Zeng Liqing, di kantor pusat CDB, Beijing, China.

Dalam konteks kerjasama internasional, PLN juga meneken MoU bersama State Grid Corporation of China (SGCC) bersama dengan beberapa perusahaan lainnya di hadapan Presiden RI Joko Widodo dalam Indonesia-China Business Forum di Beijing.

"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat tercapai dengan peningkatan kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak peluang kerja, serta mengurangi tingkat kemiskinan, semuanya sambil menjaga kelestarian lingkungan," demikian kesimpulan yang diungkapkan oleh Fahmy.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow