Midhol, Buron Otak Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Agen BRI Link di Gresik Didor

01 Jul 2025 - 22:18
Midhol, Buron Otak Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Agen BRI Link di Gresik Didor
Otak Pelaku Pembunuhan Ahmad Midhol dengan kursi roda saat tiba di Bandara Juanda Sidoarjo dengan pengawalan ketat petugas Satreskrim Polres Gresik (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) - Usai diringkus dan diamankan dari tempat persembunyiannya di kawasan kebun sawit di Kotawaringin Timur, Minggu (29/06/2025), Ahmad Midhol, buron sekaligus otak kasus perampokan berujung pembunuhan terhadap Wardatun Toyyibah seorang ibu pengusaha agen BRI Link di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dibawa ke Surabaya melalui jalur udara.

Dengan pengawalan ketat aparat Satreskrim Polres Gresik, tersangka Midhol tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Senin 30 Juni 2025 sekitar pukul 14.45 WIB. Midhol keluar dari pintu kedatangan domestik dalam kondisi duduk di kursi roda. Kedua kakinya di tembak timah panas. 

Petugas Satreskrim Polres Gresik, terpaksa memberikan tindakan tegas terukur karena tersangka berusaha kabur saat mau diamankan di tempat persembunyiannya. Pria 39 tahun itu ditemukan bersembunyi di sebuah gubuk kecil di tengah kebun sawit Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Pelaku saat diamankan melakukan perlawanan dan berupaya kabur. Sehingga kami lakukan tindakan tegas terukur," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz.

Perburuan tersangka Midhol dipimpin Ipda Andi Asyraf membutuhkan upaya dan kerja ekstra. Para anggota tim Macam Giri Satreskrim Polres Gresik harus menembus hutan sawit Kalimantan Tengah. Untuk sampai lokasi, anggota harus menempuh perjalanan darat dari Palangkaraya ke Kotawaringin Timur sekitar empat jam. Kemudian perjalanan lagi ke desa lokasi memakan waktu tiga jam.

Sesampai di lokasi Desa Tumbang Kalang, petugas tidak langsung menemukan Midhol. Mereka masih harus menyusuri kebun sawit yang jaraknya membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan.

"Setelah melakukan upaya penyisiran akhirnya angota tim Macan Giri berhasil menemukan Midhol di sebuah gubuk kecil di tengah kebun sawit," ungkap AKP Abid Uais.

Kini, sebut AKP Abid Uais, pelaku telah kita amankan di tahanan Mapolres Gresik dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan, pengungkapan kasus ini bentuk komitmen Polres Gresik terhadap setiap kasus yang menjadi atensi masyarakat.

"Banyak masyarakat menghubungi kami agar DPO pembunuhan Midhol bisa segera ditangkap. Dan akhirnya berhasil diamankan Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik," beber AKP Rovan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tersangka Midhol merupakan otak pelaku perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, 16 Maret 2024 lalu. Ahmad Midhol adalah otak perampokan sadis yang menewaskan korban Wardatun Toyyibah (28), tahun.

Bersama tiga orang komplotannya, pelaku tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri lalu menggasak uang di laci kamar korban sekitar Rp 150 juta. Midhol diketahui kenal dengan korban. Rumahnya dengan Wardatun Toyibah bahkan saling berdekatan.

Usai melakukan perampokan, Midhol kabur hingga setahun lebih. Informasi yang dihimpun, Midhol juga dikenal sebagai preman kampung.

Dari aksi sadisnya tersebut, uang sebesar Rp 150 juta semuanya dibawa kabur. Sedangkan komplotannya Asrofin (40), dan Sobikhul Alim (20), yang turut membantu aksi perampokan itu, masing-masing hanya diberi bagian Rp 8 juta.

Tiga komplotan perampok itu memiliki peran masing-masing saat beraksi. Midhol memegang peranan vital, ia yang masuk ke kamar korban lalu mengeksekusi atau membunuh Wardatun Toyibah dengan menusukkan sejenis pisau ke leher dan dada korban hingga tewas. Dia juga yang menggasak uang ratusan juta milik korban.

Sementara, peran pelaku Asrofin mencongkel pintu belakang dan mengambil handphone milik suami korban Mahfud (42). Sedangkan pelaku Sobikhul Alim turut serta membawa tali untuk mengikat korban jika ada perlawanan.

Setelah beraksi, mereka ketakutan dan melarikan diri. Pelaku Sobikhul Alim ditemukan meninggal dunia setelah diperiksa polisi pada 26 Maret lalu. Ditemukan kandungan sianida di tubuhnya, diduga bunuh diri karena ketakutan.

Sementara tersangka lainnya Asrofin berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Wonosalam, Kabupaten Jombang pada 7 April 2024 lalu. Usai dilimpahkan ke pengadilan asrofin bahkan sudah divonis dengan hukuman 12 tahun penjara.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow