Pemkab Trenggalek Gelar Musrenbang TA 2023
Trenggalek, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggelar Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) di Kampoeng MTS Agrowisata, Desa Karang Anom, Kecamatan Durenan, Selasa (14/3/2023).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam kesempatan itu menyampaikan, Trenggalek keoptimisannya tidak buruk-buruk amat.
Dicontohkan, seperti terkait indek pembangunan ekonomi inklusif yang mencapai target. Kemudian pertumbuhan ekonomi dibandingkan tahun 2022 dengan 2021 dari 3,65 menjadi 4,52.
" Dengan angka ini kita harus bersyukur dan itu menunjukkan ekonomi masyarakat sudah menggeliat meskipun harus di pacu," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Arifin juga memberikan arahan banyak hal. Seperti halnya arahan prioritas pembangunan untuk kepala rumah tangga perempuan. Kemudian upaya penenganan kemiskinan ekstrem 0 persen di tahun 2024.
" Ini yang menjadi salah satu atensi utama kami, karena kemiskinan ekstrem menjadi salah satu amanat Presiden RI selain stunting dan kemudahan investasi," jelasnya.
Jika sebelumnya itu lanjut Bupati Arifin, intervensi kemiskinan ekstrem dengan menambah pendapatan. Seperti pemberian bansos ataupun program sejenisnya,
" Jadi kami berharap strategi ini dirubah, kecuali bilamana masyarakat itu memang sudah statis tidak mampu berpenghasilan sendiri seperti lansia atau masyarakat berkebutuhan khusus," tuturnya.
Dijelaskan Bupati Arifin, pihaknya ingin intervensi yang diberikan berupa program yang bisa mendorong kelurga di kelompok kemiskinan ekstrem ini bisa berdaya mandiri secara ekonomi. Dan meski ada penambahan penghasilan, belum tentu menyelesaikan masalah.
" Makanya dalam musrenbang ini kami ingin pendataan dilakukan dengan benar. Pilah-pilah mana yang kepala keluarga laki laki, kepala keluarga perempuan, warga yang sudah tidak mungkin berpenghasilan sehingga intervensi yang diberikan tepat sasaran," jelasnya.
Kemudian masih kata Bupati Arifin, regrouping sekolah karena sekolah-sekolah pemerintah kehabisan murid dan ini menjadi atensi.
" Kami minta kedepan regrouping sekolah tidak terjadi lagi. Jika masalahnya orang tua ingin anaknya selain pelajaran umum juga bisa mengaji, sekolah bisa menggandeng TPA dan pondok pesantren. Sehingga disekolah anak tidak hanya mendapatkan pelajaran umum, melainkan juga mengaji," imbuhnya
Ditambahkan Bupati Arifin, Musrenbang yang digelar di Kecamatan Durenan hari ini berjalan cukup interaktif. Banyak saran dan usulan yang disampaikan oleh masyarakat.
" Saran dan usulan yang di sampaikan masyarakat diantaranya, keluhan mengenai beberapa pasar yang sepi karena adanya pemisahan antara pasar basah dan kering di Pasar Pon. Kemudian pasar basah, kering dengan pasar hewan di Durenan," pungkasnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?


