Dugaan Peredaran Biosolar Ilegal Menguat, ini Tanggapan Pertamina Tentang Truk Tangki Terguling di JLS Tulungagung

07 Dec 2025 - 13:26
Dugaan Peredaran Biosolar Ilegal Menguat, ini Tanggapan Pertamina Tentang Truk Tangki Terguling di JLS Tulungagung
Truk tanki yang diduga bermuatan biosolar berhasil dievakuasi setelah terguling di wilayah JLS (ist)

Tulungagung, (afederasi.com) — Insiden tergulingnya truk tangki bermuatan 6.000 liter solar di Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung–Trenggalek pada Jumat (28/11/2025) lalu kembali membuka dugaan praktik peredaran biosolar subsidi secara ilegal.

Dimana truk dengan nomor polisi AG 9642 UT itu tidak hanya tak beridentitas, tetapi juga menyimpan sejumlah kejanggalan yang menguatkan indikasi adanya penyalahgunaan distribusi BBM.

Pertamina pun angkat bicara. Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menegaskan bahwa seluruh kendaraan pengangkut BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi, wajib memiliki identitas resmi perusahaan.

“Betul, harus tertera logo dan nama perusahaan pada tangki,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (5/12/2025).

Ahad menambahkan, sistem pengawasan Pertamina terhadap distribusi BBM cukup ketat. Setiap mitra transportir maupun agen industri terdaftar dalam sistem dan pergerakannya dipantau melalui GPS.

“Yang bermitra dengan Pertamina tercatat dan dimonitor pergerakannya via GPS,” tegasnya.

Namun, ketika dikonfirmasi terkait truk tangki yang terguling di JLS dengan identitas terdaftar atas nama PT Barokah Putra Ibu perusahaan yang sebelumnya pernah terseret kasus penyalahgunaan solar bersubsidi di wilayah hukum Polres Jombang, Ahad menyatakan pihaknya perlu melakukan pengecekan lebih lanjut.

“Perlu kami cek di sistem terlebih dahulu,” tuturnya.

Kecurigaan publik semakin menguat lantaran pengemudi truk kabur sesaat setelah kecelakaan. Selain itu, pelat nomor kendaraan diketahui palsu, dan tangki truk tidak memuat identitas perusahaan maupun keterangan jenis BBM yang diangkut.

Pola ini dinilai mirip dengan modus pengangkutan biosolar subsidi ilegal yang kerap beroperasi secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari pantauan aparat maupun Pertamina.

Satreskrim Polres Tulungagung saat ini tengah mendalami perkara tersebut. Polisi telah memeriksa sejumlah pihak yang diduga terkait, mulai dari pemesan BBM, pemasok, hingga pihak yang berperan sebagai perantara.

Penyelidikan difokuskan pada dugaan bahwa solar yang diangkut truk tersebut merupakan BBM subsidi yang dialihkan untuk kepentingan industri atau pelaku usaha tertentu praktik yang merugikan negara dan kerap memicu kelangkaan di tingkat konsumen, 

Hingga kini, aparat masih mengurai alur distribusi, termasuk memastikan apakah kendaraan dan perusahaan terkait beroperasi di luar jalur resmi distribusi Pertamina. (dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow