Jelang Suro 2025, PSHT Parluh-16 Madiun Gelar Pengecekan Kesehatan Ayam untuk Calon Warga Baru

Madiun, (afederasi.com) –Menjelang bulan Muharram, atau dalam penanggalan Jawa dikenal sebagai Suro 2025, sebuah tradisi penting kembali dilestarikan oleh Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parluh-16 di Kabupaten Madiun. Salah satu tahapan krusial bagi 70 calon warga baru adalah pengecekan kesehatan ayam jago, sebuah syarat mutlak sebelum mereka resmi disahkan menjadi warga PSHT.
Kegiatan ini secara khusus dilaksanakan oleh Ranting Kebonsari pada Sabtu, 15 Juni 2025, bertempat di kediaman Sudarno, S.Sos., Ketua Bidang Organisasi DKP PSHT Parluh 16 Madiun, di Dusun Nglongko, Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari. Para calon warga baru yang berasal dari Desa Balerejo, Desa Kedondong, Desa Rejosari, dan Desa Kebonsari Kecamatan Kebonsari ini tampak antusias mengikuti proses yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.15 WIB.
Dalam pengecekan yang diawasi langsung oleh warga PSHT Tingkat II, ditemukan beberapa ekor ayam jago yang tidak lolos seleksi karena dinyatakan sakit. Ayam-ayam tersebut wajib diganti dengan yang sehat guna memastikan kualitas prima ayam yang akan digunakan untuk sedekah saat pengesahan nanti.
Sudarno menjelaskan bahwa pengecekan kesehatan ayam jago merupakan bagian tak terpisahkan dari persyaratan yang harus dipenuhi calon warga baru PSHT sebelum mengikuti prosesi pengesahan.
"Cek kesehatan sebagai syarat untuk pengesahan warga baru PSHT yang berdiri tahun 1922. Khusus Ranting Kebonsari ada 70 orang," ungkap Sudarno.
Ia menambahkan, rencana pengesahan warga baru PSHT P-16 se-Kabupaten Madiun akan dipusatkan di Kecamatan Saradan pada 27 Juni 2025 mendatang.
Hingga saat ini, Ranting Kebonsari menjadi pionir dalam pelaksanaan cek kesehatan ayam jago sebagai syarat pengesahan di Kabupaten Madiun, menunjukkan keseriusan mereka dalam mempersiapkan generasi baru.
Kegiatan ini berjalan aman dan lancar, mencerminkan komitmen PSHT Parluh-16 untuk melestarikan tradisi sekaligus memastikan anggota baru memahami nilai-nilai luhur perguruan.
Sudarno juga kembali menekankan pentingnya PSHT untuk kembali pada ajaran dan tujuan luhur yang diemban sejak tahun 1922, yaitu membentuk manusia yang berbudi luhur.
"Jadi harus tahu segala-galanya, terutama di bidang hukum. Jangan asal ikut-ikutan, kalau ingin tahu ya tanya di bidangnya," tegas Sudarno.
Penekanan ini selaras dengan nilai-nilai dasar PSHT yang mengedepankan akhlak mulia, kepatuhan terhadap hukum, dan kebijaksanaan. (hend)
What's Your Reaction?






