Kemiskinan Ekstrem di Tulungagung Masih Fluktuatif, Data BPS Berbeda dengan Temuan Lapangan

Tulungagung, (afederasi.com) – Ribuan warga Kabupaten Tulungagung masih berada dalam kategori miskin ekstrem, dengan angka yang terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Tulungagung, Teguh Abianto, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, jumlah penduduk yang masuk kategori rentan miskin ekstrem mencapai 1.040 jiwa.

"Saat ini ada sebanyak 1.040 penduduk yang masuk dalam kategori rentan miskin ekstrem," ujar Teguh pada Senin (17/2/2025).

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024 yang mencatat angka 818 jiwa. Sementara pada tahun 2023, jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 1.000 jiwa sebelum akhirnya menurun menjadi 818 jiwa di tahun berikutnya.

"Angka kemiskinan ekstrem di Tulungagung masih bersifat fluktuatif," tegasnya.

Teguh menjelaskan, fluktuasi data ini terjadi karena dalam proses pendataan di lapangan, beberapa warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan diketahui telah meninggal sebelum bantuan disalurkan. Hal ini membuat akurasi jumlah masyarakat miskin ekstrem menjadi sulit dipastikan.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) Tulungagung mencatat bahwa angka kemiskinan ekstrem di daerah tersebut telah mencapai nol. Namun, temuan di lapangan justru menunjukkan masih adanya masyarakat yang hidup dalam kondisi miskin ekstrem.

Perbedaan data ini, menurut Teguh, disebabkan oleh kurangnya ketelitian dalam proses pendataan di tingkat desa. Banyak kasus di mana data awal tidak menunjukkan angka kemiskinan ekstrem, tetapi setelah dilakukan verifikasi lebih lanjut, ditemukan masyarakat yang masuk dalam kategori rentan miskin ekstrem.

“Sering kali pendataan di desa tidak dilakukan secara detail. Namun, setelah kami telusuri lebih lanjut, baru ditemukan masyarakat yang sebenarnya masuk dalam kategori rentan miskin ekstrem,” pungkasnya.(riz/dn)