Jembatan Dung Buceng di Trenggalek Ambruk Diterjang Banjir, Akses Munjungan-Watulimo Lumpuh

Trenggalek, (afederasi.com) — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, pada Rabu malam (4/6/2025), memicu banjir bandang yang meluluhlantakkan Jembatan Dung Buceng. Akibatnya, jalur penghubung vital antara Kecamatan Munjungan dan Watulimo terputus total.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama jajarannya langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi dan menyusun langkah-langkah penanganan darurat. Salah satu opsi yang diusulkan adalah pembangunan Jembatan Belly dari Pemerintah Provinsi sebagai solusi sementara.

“Ini akses vital bagi perekonomian warga, termasuk jalur pengangkutan sampah dari Munjungan ke Watulimo,” terang Bupati Nur Arifin. Ia menambahkan, jalur alternatif yang ada hanya bisa dilalui kendaraan kecil, sementara truk pengangkut sampah dan kendaraan besar terpaksa berhenti beroperasi.

“Kami tengah memetakan kerusakan dan mencari solusi tercepat. Yang paling realistis saat ini adalah meminta bantuan provinsi untuk segera membangun Jembatan Belly. Sementara untuk pemulihan permanen, kami akan prioritaskan alokasi anggaran pascabencana,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bangun, Puguh, menjelaskan bahwa jembatan yang ambruk itu berada di Desa Bangun, tepatnya di RT 35 RW 03.

“Jembatan Dung Buceng ini adalah akses utama yang menghubungkan Kecamatan Munjungan dengan Watulimo. Kalau jembatan ini putus, praktis seluruh aktivitas transportasi lumpuh,” kata Puguh.

Ia menambahkan, musibah ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, saat arus sungai mendadak meluap deras akibat hujan yang mengguyur sejak pukul 19.00 WIB.

“Awalnya tiang penyangga jembatan yang di tengah roboh duluan, kemudian badan jembatan ikut ambruk diterjang arus sungai yang sangat deras,” pungkas Puguh.(pb/dn)