Forum Shrimp Fair 2025 di Banyuwangi Bahas Solusi Ekspor Udang ke Amerika Serikat

16 Oct 2025 - 20:50
Forum Shrimp Fair 2025 di Banyuwangi Bahas Solusi Ekspor Udang ke Amerika Serikat
Ratusan pelaku industri udang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Banyuwangi dalam ajang Shrimp Fair 2025. (Humas Pemkab/afederasi.com)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Ratusan pelaku industri udang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Banyuwangi dalam ajang Shrimp Fair 2025 yang digelar selama tiga hari, 14–16 Oktober 2025. Forum yang diinisiasi oleh Shrimp Club Indonesia (SCI) ini menjadi wadah strategis membahas berbagai isu dan peluang ekspor udang, terutama ke pasar Amerika Serikat (AS).

Kegiatan ini diikuti para pengusaha, pembudidaya, pengolah hasil perikanan, hingga penyedia sarana tambak udang dari berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir dalam pembukaan forum menyampaikan dukungannya. Menurutnya, forum ini penting karena Banyuwangi merupakan salah satu daerah penghasil udang terbesar di Indonesia.

“Forum ini menjadi momentum untuk duduk bersama, saling menguatkan, dan mencari solusi atas tantangan industri udang nasional. Semoga melalui pertemuan ini, persoalan ekspor udang ke AS bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Ipuk.

Salah satu isu utama yang dibahas dalam forum ini adalah pengetatan kebijakan impor udang oleh otoritas Amerika Serikat setelah ditemukannya paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di kawasan industri Cikande, Serang. Temuan tersebut berdampak pada ekspor udang Indonesia ke AS.

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Supito, menegaskan bahwa temuan radioaktif tersebut hanya terjadi di satu lokasi dan tidak berkaitan dengan lokasi budidaya udang di daerah lain.

“Temuan hanya ada di satu UPI di Cikande, dan di luar wilayah itu tidak ditemukan masalah. Produk udang dari daerah lain dipastikan aman,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi dampak lebih luas, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama kementerian terkait telah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) baru dalam penerbitan sertifikat bebas radioaktif yang dikeluarkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Langkah ini diharapkan mampu memulihkan kepercayaan pasar internasional.

“Peluang ekspor ke AS masih terbuka lebar. Hanya satu lokasi yang masuk red list, sementara wilayah lain tetap bisa mengekspor selama memenuhi ketentuan sertifikat bebas radioaktif,” tambah Supito.

Dewan Penasehat SCI Banyuwangi, Hardi Pitoyo, menuturkan bahwa forum ini juga menjadi ruang untuk menggali inovasi baru dalam budidaya udang.

“Dinamika usaha seperti ini harus dihadapi dengan adaptasi dan solusi kreatif agar industri udang nasional terus berkembang,” ujarnya.

Selain seminar, Shrimp Fair 2025 juga menampilkan pameran teknologi, peralatan, dan produk unggulan budidaya tambak udang. (Adv/ASr)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow