UNICEF Mengecam Kondisi Memilukan di Gaza: 'Kuburan Massal' bagi Anak-Anak dan Bayi

Gaza, wilayah yang tengah dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel sejak 7 Oktober lalu, mendapat sorotan tajam dari organisasi UNICEF.

01 Nov 2023 - 12:39
UNICEF Mengecam Kondisi Memilukan di Gaza: 'Kuburan Massal' bagi Anak-Anak dan Bayi
Situasi Gaza gelap gulita saat malam hari di tengah gempuran militer Israel. [BBC]

Gaza, (afederasi.com) - Gaza, wilayah yang tengah dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel sejak 7 Oktober lalu, mendapat sorotan tajam dari organisasi UNICEF. Menurut juru bicara UNICEF, James Elder, Gaza kini telah berubah menjadi 'kuburan massal' bagi anak-anak dan bayi. Organisasi UNICEF sangat prihatin akan jumlah kematian anak yang telah mencapai ribuan dalam dua minggu terakhir, dan angka tersebut terus meningkat setiap harinya.

Elder menjelaskan, "Ini adalah neraka bagi semua orang." seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. UNICEF telah memperingatkan dan memanggil untuk segera menghentikan pertempuran di Gaza, serta memberikan akses kemanusiaan agar pasokan ke wilayah yang terisolasi ini dapat mencapai mereka. Anak-anak di Gaza saat ini menghadapi risiko bukan hanya dari serangan udara, tetapi juga akibat kekurangan perawatan medis yang sangat dibutuhkan.

Selain ancaman dari serangan bom, Gaza juga menghadapi masalah serius terkait air dan trauma. Lebih dari satu juta anak di Gaza mengalami krisis air yang sangat parah karena produksi air harian hanya mencapai lima persen dari kapasitasnya.

Sebelum konflik memburuk pada awal bulan ini, lebih dari 800 ribu anak di Gaza, atau tiga perempat dari populasi anak-anak, telah diidentifikasi memerlukan bantuan kesehatan mental dan dukungan psikologis.

Hingga saat ini, Israel belum mengurangi intensitas serangan di Gaza, yang telah mengakibatkan ribuan warga sipil tewas. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 8.000 orang telah meninggal, dengan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Menteri dan Pemantau Tetap Negara Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengungkapkan bahwa setidaknya 2,3 juta warga Palestina di Gaza saat ini menghadapi ancaman kematian setiap hari dan malam akibat serangan ini. Dia mendesak tindakan penyelamatan segera, termasuk untuk 2.000 orang yang terperangkap di reruntuhan bangunan, dan meminta penghormatan yang layak bagi mereka yang telah meninggal.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah beberapa kali meminta gencatan senjata, tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak tegas permintaan tersebut dan bersikeras untuk menghancurkan Gaza. (mg-1/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow