Sekolah di Kabupaten Kediri Harus Ramah Difabel

Kediri, (afederasi.com) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri merancang sekolah inklusi untuk setiap jenjang sekolah. Hal tersebut menyusul program pelayanan prioritas kepada masyarakat disabilitas pada sekolah umum. 

"Oleh karena itu, pemerintah daerah akan memberikan perhatian terhadap hal itu. Sebab, anak-anak penyandang gangguan tidak hanya mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa (SLB). Namun, mereka juga bisa masuk kelas inklusi di sekolah umum," jelas Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Nur Miftahul Fuad saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Untuk memberikan pelayanan itu, Fuad memaparkan jika nantinya akan berkolaborasi dengan setiap guru bimbingan konseling (BK) di setiap jenjang sekolah. Dalam praktiknya, diharapkan semua siswa yang mempunyai keterbelakangan bisa sekolah dimanapun tanpa jauh dari tempat kediamannya. Mereka nantinya akan diajarkan sesuai dengan mata pelajaran umum. Selain itu sarana dan prasarana juga harus disesuaikan dengan peserta didik.

"Asalkan tidak sampai parah kondisinya, karena itu harus diberikan perlakuan khusus. Kami siap memberi dukungan penuh kepada guru BK sebagai garda terdepan mengasuh dan mendidik anak berkebutuhan khusus (ABK)," ungkap Fuad. 

Dari data yang diberikan, saat ini satuan pendidikan SD dan SMP baik negeri maupun swasta tercatat ada 110 SD dan 26 SMP penyelenggara sekolah inklusi di Kabupaten Kediri. Jumlah tersebut kata Fuad akan terus digenjot hingga menyeluruh ke semua sekolah. Dengan harapan tahun 2023 mendatang, semua sekolah siap menerima ABK. 

"Fasilitas ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat ABK untuk bersekolah. Karena mereka tidak perlu lagi mendaftar ke SLB yang mungkin jaraknya jauh dari rumah," ungkapnya.(sya/dn)