Relawan MER-C Indonesia Selamat di Bunker Gaza Setelah Serbuan Militer Israel: Penjelasan dan Rencana Evakuasi

Tiga relawan kemanusiaan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, yang sebelumnya dikabarkan hilang kontak akibat serangan militer Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza bagian utara, kini dikonfirmasi berlindung di bungker.

23 Nov 2023 - 08:34
Relawan MER-C Indonesia Selamat di Bunker Gaza Setelah Serbuan Militer Israel: Penjelasan dan Rencana Evakuasi
Tiga Relawan MER-C Berlindung di Bunker Gaza setelah Militer Israel Serbu Rumah Sakit Indonesia Tiga relawan kemanusiaan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, yang sebelumnya dikabarkan hilang kontak akibat serangan militer Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza bagian utara, kini dikonfirmasi berlindung di bungker.

Jakarta, (afederasi.com) - Tiga relawan kemanusiaan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, yang sebelumnya dikabarkan hilang kontak akibat serangan militer Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza bagian utara, kini dikonfirmasi berlindung di bungker.

"Saat ketiganya hilang kontak akibat terputusnya sinyal dan listrik, berita liar tentang ketiganya bermunculan," ungkap sumber MER-C seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Sebelumnya, kabar tidak benar menyebar tentang dua relawan Indonesia yang diduga ditawan oleh Militer Israel, sementara satu relawan lainnya dikabarkan menghilang tanpa kabar. Namun, informasi ini kemudian terbantahkan ketika pihak MER-C berhasil mendapatkan kontak dari salah satu relawan, Reza Aldilla Kurniawan.

Reza Aldilla Kurniawan, Relawan MER-C, Melaporkan Keberadaan di Bunker

Reza Aldilla Kurniawan, salah satu relawan MER-C yang sempat hilang kontak, berhasil menghubungi kantor MER-C di Jakarta melalui alat komunikasi khusus milik jurnalis setempat.

"Kita hilang kontak sejak 11 November, dan mereka posisi di RSI dan sekarang masih berada di RSI dalam keadaan sehat," kata Reza, memberikan kabar langsung kepada MER-C seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, menjelaskan bahwa sebelum kehilangan kontak, Reza bersama dua rekannya berada di bungker Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Bahkan saat mengabarkan ke kantor pusat MER-C di Jakarta, mereka masih berada di tempat yang sama.

Proses Evakuasi dan Keputusan Tetap Bertahan di Gaza

Sarbini Abdul Murad menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu penjemputan bus dari pemerintah Gaza untuk mengevakuasi para relawan Indonesia, termasuk para pasien di wilayah utara Gaza menuju wilayah Selatan.

Ia menjamin bahwa ketiga relawan MER-C akan tetap berada di Gaza dan hanya dievakuasi dari wilayah utara ke wilayah selatan. Sarbini berargumen bahwa MER-C selalu beroperasi di wilayah konflik, dan meninggalkan rakyat Palestina di tengah konflik tidak mungkin dilakukan.

"MER-C itu kan berangkat di negara konflik seperti itu. Jadi kalau 3 orang di evakuasi keluar berarti itu bukan MER-C namanya, justru kita lagi ngatur orang untuk bisa ke Gaza, jadi memang MER-C ini organisasinya seperti itu di lokasi-lokasi konflik dan beresiko," jelas Sarbini seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Kondisi Lebih Kondusif di Wilayah Selatan Gaza Menurut MER-C

Sarbini Abdul Murad juga mengklaim bahwa setelah berhasil dievakuasi ke wilayah selatan Gaza, kondisi di sana akan lebih kondusif dibandingkan dengan wilayah utara.

"Kalau di selatan dan di tengah itu jauh lebih kondusif, dibandingkan utara. Bantuan juga lebih banyak masuk kalau di sana," ujarnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, memberikan gambaran mengenai situasi di wilayah selatan Gaza yang diyakini lebih stabil dan mendukung untuk operasi kemanusiaan MER-C. (mg-1/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow