Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge 2023, Dorong Inovasi Pertanian untuk Tantangan Global

PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menggelar kompetisi riset dan inovasi pertanian yang dinamakan "Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge (PIFC) 2023." Kompetisi ini menjadi langkah strategis Pupuk Indonesia dalam mendukung kemajuan teknologi di sektor produksi pupuk dan pertanian nasional.

10 Oct 2023 - 10:51
Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge 2023, Dorong Inovasi Pertanian untuk Tantangan Global
Ilustrasi riset dan teknologi.

Jakarta, (afederasi.com) - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menggelar kompetisi riset dan inovasi pertanian yang dinamakan "Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge (PIFC) 2023."

Kompetisi ini menjadi langkah strategis Pupuk Indonesia dalam mendukung kemajuan teknologi di sektor produksi pupuk dan pertanian nasional.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia dan sektor pertanian saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan yang kompleks. Dari perubahan iklim akibat fenomena El Nino dan La Nina hingga demografi petani Indonesia yang menuju usia 45 tahun ke atas, serta ketidakstabilan rantai pasok global akibat konflik Rusia-Ukraina.

"Oleh karena itu, melalui kompetisi ini kami berharap dapat melahirkan gagasan-gagasan segar untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut," ujar Wijaya pada Selasa (10/10/2023).

Lebih lanjut, Wijaya menjelaskan bahwa kompetisi ini adalah yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Pupuk Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperkuat kemampuan riset dan inovasi sebagai salah satu pilar strategis dalam program transformasi bisnis perusahaan.

Kompetisi Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge (PIFC) 2023 terbuka bagi mahasiswa yang terafiliasi dengan kampus nasional maupun global. Selain itu, non-mahasiswa yang memiliki afiliasi dengan lembaga pendidikan atau perusahaan, seperti startup dan badan riset, juga berkesempatan untuk berpartisipasi.

Adapun topik yang dilombakan dalam kompetisi ini meliputi empat aspek penting dalam pertanian modern. Pertama, peningkatan efisiensi dalam penggunaan pupuk (enhanced efficiency fertilizer), yang mengajak peserta untuk merancang produk pupuk yang memiliki karakteristik high NUE (Nutrient Use Efficiency) dan ramah lingkungan.

Kedua, industri pupuk berkelanjutan (sustainable fertilizer industry), yang mendorong peserta untuk merancang teknologi produksi pupuk dan amonia yang rendah emisi serta ramah lingkungan.

Selanjutnya, ketiga adalah teknologi pertanian presisi (precision agriculture technology), yang menekankan desain/prototype teknologi pertanian presisi untuk mendukung digitalisasi pertanian.

Dan terakhir, ada kategori "agri challenge" yang mempertandingkan konsep bisnis atau kegiatan yang mendukung implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) di bidang pertanian.

"Tema yang kami pilih seluruhnya merupakan tema yang saat ini sedang menjadi tuntutan global. Mulai dari pengembangan teknologi pertanian yang lebih efisien, presisi, dan mengedepankan aspek lingkungan," jelas Wijaya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Proses penilaian karya peserta akan dilakukan oleh juri internal dan eksternal perusahaan, termasuk ahli dari perguruan tinggi serta stakeholder terkait yang kompeten di bidangnya.

Pengumpulan makalah telah dimulai sejak bulan September dan akan berakhir pada awal Oktober 2023. Pupuk Indonesia telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp380 juta sebagai penghargaan bagi para pemenang. Selain uang tunai, karya terbaik juga berpotensi mendapatkan incubation fund hingga miliaran rupiah.

Kompetisi ini dapat diikuti oleh individu atau tim berjumlah 2-4 orang. Materi lomba harus memiliki relevansi dengan proses bisnis Pupuk Indonesia, memiliki tingkat maturitas inovasi minimal sudah terkonfirmasi skala bench/pilot, serta telah melalui kajian teknis dan keekonomian dengan MVP yang menjadi nilai tambah.

Wijaya menyimpulkan bahwa kompetisi ini bukan hanya tentang berkompetisi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antara Pupuk Indonesia dengan dunia akademik. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi ketahanan pangan, masyarakat, dan lingkungan di masa depan. Kompetisi ini menjadi bukti nyata komitmen Pupuk Indonesia dalam mendukung perkembangan teknologi pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow