Perayaan Megah HUT Ke-78 TNI: Presiden Jokowi Berkeliling dengan Tank BMP-3F dan Keunggulan Alutsista TNI

Jakarta, (afederasi.com) - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pusat perhatian saat menghadiri upacara HUT ke-78 TNI yang spektakuler. Dalam acara tersebut, Jokowi memainkan peran penting sebagai inspektur upacara. Namun, yang membuat perhatian banyak orang adalah momen ketika Jokowi naik ke atas sebuah tank amfibi, Tank Amfibi BMP-3F, yang menjadi bintang dalam perayaan tersebut.

Tank ini bukanlah tank biasa, melainkan salah satu buatan Rusia yang dikenal sebagai BMP-3F. Tank ini memiliki kemampuan unik untuk mengisi amunisi dari raknya secara otomatis, dan senjata utamanya berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang hanya menggunakan amunisi 90 mm. Harga tank BMP-3F seri 2 berkisar antara 50 juta hingga 114 juta dolar AS, menjadikannya salah satu alutsista yang paling canggih dalam arsenal TNI. 

Tank BMP-3F telah menjadi bagian penting dari upacara HUT ke-78 TNI. Tank ini pertama kali tiba di Indonesia pada tahun 2010 dengan 17 unit, dan pada tahun 2013, datang lagi dengan 37 unit tambahan. Saat ini, BMP-3F telah disiagakan di Markas Pasukan Marinir 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya serta di Markas Pasukan Marinir 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.

Selain senjata utama berkaliber besar, BMP-3F juga dilengkapi dengan kemampuan menembakkan misil, senapan mesin koaksial 30 mm, dan PKT 7,62 mm. Fitur-fitur ini tidak tersedia di tank PT-76 yang sebelumnya digunakan oleh TNI. Hal ini menjadikan BMP-3F sebagai kendaraan tempur infanteri amfibi yang sangat kuat dan serbaguna.

BMP-3F adalah kendaraan tempur infanteri amfibi yang memiliki berbagai keunggulan. Diklasifikasikan sebagai amphibious infantry fighting vehicle, BMP-3F memiliki bobot kosong 18,5 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter. Kendaraan ini dapat membawa tiga awak, termasuk seorang komandan, serta tujuh personel bersenjata lengkap dengan tambahan dua kursi.

Mesinnya yang bertenaga 27 tenaga kuda mampu mencapai kecepatan hingga 72 kilometer per jam di jalan pedesaan/aspal biasa, 45 kilometer per jam di luar jalan, dan 10 kilometer per jam di perairan hingga gelombang skala Beauford II. BMP-3F termasuk dalam kelas kendaraan tempur infanteri berat, dengan sistem perlindungan persenjataan aktif, dan bodi serta kubah meriamnya terbuat dari alumunium diperkeras untuk tahan karat.

Selain mengimpor peralatan militer, Indonesia juga memiliki produsen senjata yang patut dibanggakan, yaitu PT Pindad. PT Pindad telah berhasil memproduksi tank berukuran medium yang diberi nama Tank Harimau. Harga tank ini mencapai USD 135 juta atau sekitar Rp1,8 triliun. Keberhasilan PT Pindad dalam memproduksi tank ini merupakan pencapaian luar biasa bagi industri pertahanan Indonesia.

Upacara HUT ke-78 TNI berlangsung secara besar-besaran. Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsekal Muda (Marsda) TNI Arif Widianto mengatakan bahwa upacara ini melibatkan sedikitnya 4.630 prajurit dan 130 alutsista dari tiga matra yang terlibat dalam Upacara Parade dan Defile HUT Ke-78 TNI. Tema dari upacara kali ini adalah "TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju."

Selain itu, presiden, para tamu undangan, dan masyarakat juga dapat menikmati parade ratusan alutsista TNI yang meliputi rudal-rudal dan sistem senjata, pesawat nirawak (drone), kendaraan tempur (ranpur), kendaraan taktis (rantis), mobil-mobil, motor listrik, hingga tank amfibi marinir.

Sebelum puncak perayaan, para petinggi TNI melakukan ziarah ke makam para pahlawan nasional RI di kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, yang sedang berziarah ke makam Jenderal Besar Soedirman di Yogyakarta, diwakilkan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Bambang Ismawan dalam acara tersebut. Upacara ziarah diawali dengan penghormatan dan penaburan bunga di makam-makam para pahlawan, termasuk makam Jenderal Besar Ahmad Yani, Letjen R. Suprapto, Presiden ke-2 RI, Jenderal besar Soeharto, Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Letjen S. Parman, Letjen. M. T. Haryono, dan Mantan KSAD, Jenderal Pramono Edhie Wibowo.(mg-2/mhd)