Ngaji Budaya Jumat Kliwon Lestarikan Sejarah

Jombang, (afederasi.com) – Diskusi dalam pelestarian budaya terus bergelora di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang ada di Sanggar Wayang Topeng Tri Purwo Budoyo, Desa Jatiduwur, Kamis malam (4/9/2025).

Warga dari sejumlah desa seperti Jatiduwur, Podoroto, Kesamben, dan Pojokrejo berkumpul dalam acara Ngaji Budaya Jumat Kliwon tersebut membahas tentang sejarah topeng jatiduwur.

Acara yang sarat nilai spiritual dan edukasi ini diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama untuk para leluhur serta keselamatan bangsa. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan narasi sejarah Wayang Topeng Jatiduwur dan diskusi seputar sejarah serta budaya lokal Kesamben.

Sebelum dilakukan ngaji budaya terlebih dahulu dilakukan doa bersama kirim doa ke leluhur dan dibuka dengan tari topeng jatiduwur selanjutnya di laksanakan dialog budaya terkait topeng Jatiduwur oleh pemateri.

Kegiatan Ngaji Budaya Kesamben ini merupakan edisi perdana yang digagas oleh para pegiat budaya setempat. Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting seperti RM. Kushartono dari nDalem Pojok Wates Kediri, pegiat budaya dan lingkungan Ari Hakim, anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jombang Arif Yulianto, serta pegiat budaya Agus Prasetyo.

Menurut Isma Hakim, pengelola Wayang Topeng Jatiduwur, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin setiap malam Jumat Kliwon."Insyaallah akan kita gelar tiap bulan. Tujuannya untuk memberi semangat warga belajar sejarah dan budaya kita sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Ari Hakim menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata edukasi kebudayaan kepada generasi muda."Pelestarian sejarah dan budaya bukan sekadar nostalgia, tapi bagian penting dari membangun jati diri bangsa," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Agus Prasetyo, yang berharap agar lebih banyak warga dari desa-desa lain di Kesamben ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Anggota TACB Jombang, Arif Yulianto, mengungkapkan bahwa wilayah Kesamben menyimpan banyak jejak sejarah penting."Ada kisah penyelamatan Raja Jayanegara oleh Ki Ageng Jatiduwur, keberadaan Ki Purwo, serta eksistensi Wayang Topeng Jatiduwur," jelasnya.

Ia juga menyebutkan Prasasti Kusambyan dan temuan batu-batu penanda tanah suci sebagai bukti kuat Kesamben pernah menjadi wilayah penting dalam sejarah Nusantara.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penyerahan bibit pohon Kosambi – pohon ikonik yang menjadi simbol daerah Kesamben – dari Ari Hakim kepada pengelola sanggar budaya, Isma Hakim.

Melalui kegiatan Ngaji Budaya Jumat Kliwon, warga Kecamatan Kesamben menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.

Gerakan ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menjaga dan merawat warisan budaya lokal di Jombang. (san)