Megawati Soekarnoputri Dijadwalkan Bertemu Imam Besar Al-Azhar setelah Kehormatan dari Paus Fransiskus
Presiden ke-5 Republik Indonesia dan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, mendapat kehormatan luar biasa dari Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb, untuk mewakili kalangan Muslim.
 
                                    Roma, (afederasi.com) - Presiden ke-5 Republik Indonesia dan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, mendapat kehormatan luar biasa dari Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb, untuk mewakili kalangan Muslim. Setelah bertemu dengan Paus Fransiskus di Roma, Megawati dijadwalkan untuk bertemu dengan Imam Besar Al-Azhar.
Dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, yang mendampingi Megawati selama rapat Dewan Juri Zayed Award, menyampaikan bahwa Imam Besar Al-Azhar mengakui peran dan jasa besar yang telah dilakukan oleh Megawati.
"Imam Besar Al-Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim. Sebab itu, Imam Besar Al-Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity pada tahun ini," kata Zuhairi Misrawi seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Rapat Dewan Juri Zayed Award berlangsung di Roma sejak tanggal 16 hingga 19 Desember, di mana Megawati dan para juri bertemu dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan proses penjurian dan pemilihan nominasi para penerima Zayed Award for Human Fraternity.
"Selain bertemu dengan Paus Fransiskus, Ibu Megawati Soekarnoputri dan para dewan juri juga direncanakan untuk melakukan pertemuan dengan Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayeb sebagai salah satu inisiator Zayed Award for Human Fraternity," ungkap Zuhairi Misrawi seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Puncak penghargaan Zayed Award dijadwalkan digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 4 Februari 2024, dengan tujuan mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai. (mg-1/mhd)
What's Your Reaction?
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            

 
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            