Konvoi Ditangkap Polisi, Pesilat asal Gresik Menangis

Gresik, (afederasi.com) - Sebanyak 26 pesilat yang kedapatan memaksa masuk area penyekatan di Boboh Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, Jawa Timur dalam rangka pengesahan warga baru perguruan silat di Gresik dipulangkan.Para pesilat ini menangis di pelukan orang tua mereka sembari meminta maaf.

26 pesilat muda ini sejak Jumat (21/07/2023) kemarin, diamankan di Mapolres Gresik, lantaran nekat melempari petugas dengan batu saat penyekatan massa pesilat dari luar Gresik.

Dan pada pada Sabtu (28/07/2023) malam, pesilat dibawa ke halaman Mapolres Gresik. Sebelum diserahkan kepada orang tua, mereka diberi pengarahan, hormat bendera merah putih hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sementara para orang tua pesilat yang didatangkan ke Mapolres Gresik,  menandatangani surat pernyataan di ruang Satreskrim Polres Gresik. 

Tangis pun pecah, ketika 26 pesilat yang diminta polisi untuk terus hormat, didatangi orang tuanya satu persatu.Para orang tua pun langsung memeluk putranya yang kedapatan ikut konvoi pesilat.

"Sesuai perintah bapak Kapolres Gresik, anak-anak ini tetap kita pulangkan malam ini. Konsekuensinya di kemudian hari yang bersangkutan melakukan tindak pidana lain dan mengulangi perbuatan yang sama, tidak akan diberikan izin atau akses SKCK seumur hidup," tegas Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Pihaknya juga mengrim surat resmi kepada direksi, kepala sekolah hingga rektor tempat para pesilat ini bekerja atau sekolah.

"Sebagai sarana komunikasi Polres ke perusahan, sekolah, universitas lebih mengawasi. Termasuk para orang tua," ujarnya.

Nia, salah seorang orang tua pesilat yang terlihat menangis tersedu-sedu. Sang ibu datang dari Driyorejo demi menjemput putranya yang diamankan Polres Gresik karena ikut konvoi.

"Gemeter tidak pernah terlibat begini. Baru lulus satu tahun lalu kerja, kemarin pamitnya latihan biasa tidak tahunya ikut konvoi," ujarnya sambil terisak. (frd)