Ketum PP Muhammadiyah Ground Breaking PIB-UMLA di Lamongan
Lamongan, (afederasi.com) — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir melakukan groundbreaking Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) bertepatan dengan peringatan Milad Muhammadiyah ke-113, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Sabtu (20/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Haedar Nashir menilai Muhammadiyah Lamongan sebagai daerah yang maju, dinamis, dan progresif, dengan kekuatan jamaah yang besar serta amal usaha yang terus berkembang. Menurutnya, hal itu menjadi bukti nyata kemajuan Muhammadiyah di tingkat daerah.
“Lamongan menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Di sini terdapat satu universitas, lima rumah sakit, sepuluh klinik, dan berbagai amal usaha lainnya. Ini mencerminkan kemandirian dan kekuatan organisasi,” ujarnya.
Selain groundbreaking Pusat Inkubasi Bisnis, Ketum PP Muhammadiyah juga meresmikan Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan, yang dibangun atas dasar kemandirian. Pihaknya menegaskan, UMLA ke depan diharapkan mampu meningkatkan keunggulan akademik hingga meraih akreditasi unggul, bahkan memiliki fakultas kedokteran yang lengkap.
Pada momentum tersebut, Prof. Haedar Nashir juga meresmikan lima rumah sakit dan sepuluh klinik Muhammadiyah di Lamongan. Ia menyebut, penguatan sektor pendidikan dan kesehatan harus berjalan seiring dengan penguatan ekonomi umat melalui berbagai amal usaha dan perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Problem besar umat dan bangsa saat ini salah satunya ada di bidang ekonomi. Karena itu Muhammadiyah terus bergerak di sektor bisnis dan ekonomi. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan tidak memisahkan urusan dunia dan akhirat,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan, Abdul Aziz Alimul Hidayat mengatakan, pelaksanaan groundbreaking Gedung Pusat Inkubator Bisnis UMLA menjadi langkah strategis kampus dalam menyiapkan lulusan yang adaptif dan mandiri secara ekonomi.
Menurutnya, gedung tersebut tidak hanya difungsikan sebagai pusat bisnis, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran dan praktik kewirausahaan bagi mahasiswa lintas program studi melalui program Wirausaha Muda UMLA.
“Kami berharap lulusan Universitas Muhammadiyah Lamongan tidak hanya unggul sesuai kompetensi keilmuannya, tetapi juga memiliki kemampuan berwirausaha. Dengan demikian, mereka tidak hanya mencari kerja, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja,” ujar Abdul Aziz.
Ia menegaskan, penguatan kewirausahaan ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan Tinggi terkait kampus berdampak, di mana keberadaan perguruan tinggi harus memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Target kami, lulusan UMLA tidak banyak yang menganggur. Minimal mereka sudah memiliki bekal kemampuan usaha, apapun jurusannya. Program inkubator bisnis ini akan dibimbing langsung oleh para ahli dan praktisi,” katanya.
Prof. Haedar Nashir berharap, keberadaan Pusat Inkubasi Bisnis UMLA dapat mendukung konsep kampus berdampak, memperkuat kemandirian ekonomi umat, serta melahirkan generasi yang mampu menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, jika umat kuat secara ekonomi, maka bangsa Indonesia juga akan semakin kuat. (yan)
What's Your Reaction?


