Eva Manurung Sebut Inara Rusli Pencitraan Karena Cium Tangan, Bukan Tanda Hormat Pada Orang Tua

Jakarta, afederasi.com - Inara Rusli, yang merupakan figur publik terkenal, mendapat peringatan dari mantan mertuanya, Eva Manurung, terkait sikap cium tangan yang dilakukannya saat berada di ruang sidang. Eva Manurung menegaskan agar Inara tidak melakukan pencitraan dengan mencium tangan ibu dari penyanyi Virgoun tersebut. Hal ini menjadi sorotan karena Eva Manurung kerap membongkar aib mantan menantunya kepada publik. Namun, sikap ramah Inara Rusli mendapat pujian dari warganet.

Warganet memberikan apresiasi terhadap sikap Inara Rusli, yang dianggap tulus dari hati, terutama dalam mencium tangan mantan mertuanya, Eva Manurung. Meskipun Eva Manurung melihat hal ini sebagai pencitraan belaka, banyak pihak tetap menghargai sikap baik Inara Rusli. Eva Manurung menegaskan bahwa jika Inara Rusli menganggapnya sebagai ibu, maka nasihat yang diberikan harus diterima dengan baik, sebagai bentuk penghormatan.

Cium tangan bukanlah hal yang asing dalam budaya masyarakat Indonesia, terutama sebagai bentuk salam dan penghormatan kepada orang yang lebih tua atau dimuliakan. Budaya cium tangan ini memiliki akar dalam etika yang berasal dari akulturasi budaya Jawa dan Agama Islam, seperti yang diungkapkan dalam jurnal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam kebudayaan Jawa, cium tangan merupakan simbol nilai kesopanan dan tata krama untuk menghargai orang yang lebih tua, termasuk mempererat hubungan antara anggota keluarga.

Di sisi lain, dalam konteks Agama Islam, cium tangan juga menjadi bagian dari praktek keagamaan, khususnya di pesantren di Blitar. Hal ini mencerminkan pentingnya etika dan nilai-nilai kultural dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di tingkat budaya melainkan juga aspek keagamaan.(mg-2/mhd)