Cuaca Ekstrem Harga Cabai Tetap Stabil
Jombang, (afederasi.com) – Cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Jawa Timur tak menyurutkan semangat para petani cabai di Kabupaten Jombang.
Meski intensitas hujan tinggi dan suhu tak menentu sempat mengancam hasil panen, para petani tetap bisa tersenyum lega karena harga cabai rawit merah di pasaran tetap stabil.
Menurut pantauan afederasi.com di lapangan, harga cabai rawit merah di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp25.000 per kilogram. Harga ini tergolong stabil dibandingkan sebelumnya, dan jauh lebih baik dibanding periode awal tahun 2025 yang sempat anjlok hingga Rp14.000 per kilogram.
Salah satu petani cabai, Beny Saputro (39), warga Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, mengaku bersyukur atas harga cabai yang tetap stabil. Ia mengatakan, dari 5.000 batang tanaman cabai, ia mulai panen dan pada hari ini berhasil memetik sekitar 20 kilogram kalau panen raya bisa kisaran 1,5 kwintal lebih.
“Meskipun hujan datang tidak menentu dan beberapa tanaman rusak, tapi hasil panen masih cukup bagus. Yang paling bikin senang, harga cabai tidak jatuh seperti tahun lalu,” ujarnya saat ditemui di lahan pertaniannya Rabu (01/10/2025).
Beny menyebutkan, dalam satu kali panen penuh, ia bisa memetik hingga 1,5 kwintal cabai dari lahannya. Dengan modal sekitar Rp5 juta untuk biaya produksi sejak awal tanam hingga panen, hasil panen saat ini sudah mulai menutup biaya tersebut dan menghasilkan keuntungan.
Sementara itu, petani lain bernama Witono, yang mengelola lahan cabai seluas 1 hektare, mengungkapkan bahwa panen raya cabainya akan dilakukan dalam dua minggu ke depan. Menurutnya, tantangan utama selama masa tanam ini adalah serangan hama, terutama lalat buah dan antraknosa (patek).
“Biasanya hama yang menyerang cabai cukup banyak. Untuk menghindari serangan, petani rutin melakukan penyemprotan setiap tiga hari sekali. Ini penting agar tanaman tetap sehat menjelang panen raya,” jelasnya.
Stabilnya harga cabai di tengah cuaca ekstrem menjadi angin segar bagi para petani di Jombang. Mereka berharap, kestabilan harga ini bisa terus dipertahankan agar mereka dapat menjaga produktivitas dan keberlanjutan usaha tani.
Selain itu, para petani juga menginginkan adanya peningkatan akses pasar agar hasil panen bisa dijual langsung, tanpa melalui banyak perantara yang bisa menekan harga di tingkat petani. (san)
What's Your Reaction?


