Berat Sampai 2 Kg, Pemkab Kediri Bakal Kembangkan Alpukat Kelud

23 Jan 2023 - 20:33
Berat Sampai 2 Kg, Pemkab Kediri Bakal Kembangkan Alpukat Kelud
Komoditas Alpukat Kelud di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. (foto : Pemkab Kediri).

Kediri, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten Kediri berencana mengembangkan salah satu tanaman hortikultura, Alpukad Kelud sebagai komoditas unggulan baru.

Alpukat dengan berat kisaran 1 hingga 2 kilogram per buahnya ini dilirik menyusul nanas Pasir Kelud (PK-1) yang telah dulu menjadi primadona Kabupaten Kediri. 

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, melihat potensi Alpukat Kelud yang mudah dibudidayakan di tanam di dalam pot, ia berniat akan mengembangkan buah alpukat yang memiliki ciri khas berbentuk oval seperti pepaya itu. 

"Kita akan pikirkan bagaimana industrialisasi Alpukat Kelud nya, karena kita sekarang lagi fokus industrialisasi nanas kelud (Pasir Kelud 1-red)," terang Mas Dhito, usai melihat tanaman Alpukat Kelud di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul, Senin (23/1/2023). 

Alpukat Kelud ini, lanjut Mas Dhito diklaim menjadi salah satu jenis alpukat dengan daging buah terbesar di Indonesia. Menurutnya, dengan faktor inilah pihaknya akan menjadikan Alpukat Kelud menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayahnya. 

Mas Dhito menambahkan, selain ukurannya yang besar dan teksturnya yang lembut, pohon alpukat ini juga dinilai bebas dari hama ulat sehingga memungkinkan pesatnya pembudidayaan. 

"Pohonnya juga tidak ada ulatnya, alpukat ini adalah salah satu buah dengan daging terbesar di Indonesia," tambahnya. 

Sementara itu, Agus Joko Susilo selaku penggagas kebun bibit di Desa Jambu mengaku akan mendukung penuh upaya dalam mengembangkan tanaman Alpukat Kelud. Menurutnya, alpukat dengan kualitas premium ini memang beda dengan jenis lainnya. Sehingga, untuk menjadi komoditas unggulan akan berdampak besar pada sektor hortikultura Kabupaten Kediri. 

"Alpukat ini namanya identik dengan gunung yang ada di Kediri. Saya dan masyarakat sangat bangga karena kualitasnya beda," tutur Agus. 

Lebih lanjut Agus menuturkan penjualan Alpukat Kelud berbeda dengan alpukat pada umumnya. Jika alpukat biasa dijual per kilogram, namun untuk alpukat tersebut dijual bijian.

"Kita alpukat lain kita jual per kilo dengan harga Rp 40- Rp 50 ribu. Alpukat Kelud ini kita jual beda. Satu buah Rp100 ribu," pungkasnya. (sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow