Pasutri di Kediri Sukses Usaha Cupang Hingga Jadikan Desa Klaster Ikan Hias

29 May 2023 - 15:39
Pasutri di Kediri Sukses Usaha Cupang Hingga Jadikan Desa Klaster Ikan Hias
Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Mardi Mulyo, Tri Margono saat menunjukkan pembibitan ikan cupang di daerahnya, Minggu (28/5/2023). (foto : isa/afederasi.com).
Pasutri di Kediri Sukses Usaha Cupang Hingga Jadikan Desa Klaster Ikan Hias

Kediri, (afederasi.com) - Pasangan suami istri (pasutri) di Desa Mojosari Kecamatan Kras Kabupaten Kediri bernama Agus Najibus Zamzami dan Dewi Musyarofah sukses budidaya ikan hias jenis cupang.

Kesuksesan tersebut juga ditularkan kepada tetangga sekitar hingga kini menjadi klaster ikan hias cupang di Desa Mojosari. 

Dalam perjalanan kesuksesan tersebut, Dewi menceritakan dulunya ia hanya bermodalkan nekat akibat kepepet dengan penghasilan yang belum menentu usai menikah pada tahun 2000 silam.

Memanfaatkan empat petak bekas kolam lele dengan ukuran 5x7 meter di belakang rumahnya, ia dan suami mulai mengisi dan budidaya ikan jenis nila. 

"Alhamdulillah kok ada hasilnya akhirnya kami teruskan hingga sekarang," kata Dewi usai ditemui pihak afederasi.com, Minggu (28/5/2023) kemarin. 

Seiring berjalannya waktu, petak demi petak kolam di tambah oleh Dewi. Pekarangan belakang rumah yang dulu hanya sebagai lahan kosong kini berubah menjadi kolam berbagai jenis ikan.

Setidaknya 45 petak mulai dari ukuran 3x4 meter hingga 4x8 meter berjejer. Tak hanya ikan cupang, ada beberapa ikan hias dan konsumsi lain seperti nila dan gurami juga di budidayakan oleh Dewi. 

"Semua ada disini mulai dari pembenihan, pemejahan sampai siap kirim ada," paparnya. 

Bersamaan dengan berkembangnya usaha ikan cupang Dewi, pada tahun 2018 ia berhubungan dengan Bank BRI sebagai mitra dalam permodalan.

Dana Rp 25 juta ia pinjam dua kali sampai sekarang. Dengan modal itu, ia kembangkan kelompok budidaya binaan ikan cupang. Dalam satu minggu tak kurang dari 2500 ekor dikirim ke berbagai daerah seperti Tulungagung dan Surabaya. 

"Sekarang saya fokus ikan konsumsi dan ikan cupang jenis pasar. Untuk cupang lomba seperti jenis Crowntail, Veiltail, Halfmoon, Plakat dan lainnya saya serahkan ke kelompok dan saudara," paparnya. 

Berkat usahanya itu pula, semua masyarakat di sekitar rumahnya mulai mengikuti jejak Dewi untuk budidaya ikan cupang.

Apalagi saat pandemi tiba, permintaan pasar ikan cupang yang meningkat dengan harga jual 1 ekornya mulai dari Rp 20 ribu hingga ratusan ribu membuat warga berduyun-duyun untuk usaha dari rumah. 

"Saat pandemi itu permintaan meningkat, karena orang beralih dari tanaman aglonema ke ikan cupang. Anak saya kemarin karena kelas online bantu saya pasarkan di media sosial, sekarang punya 4 petak kolam sendiri dari hasil jualan kemarin," ungkap wanita yang sekarang menjadi Ketua PKK Desa Mojosari itu.

Terpisah, Ketua Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Mardi Mulyo, Tri Margono mengatakan saat ini di Desa Mojosari terdapat 4 sub kelompok pengelolaan ikan. Diantaranya yakni lele, gurami, olahan ikan dan ikan hias cupang. 

"Paling banyak itu ikan hias cupang peternaknya ada 250 orang, soalnya tidak memakan lahan banyak karena di taruh botol di pinggir rumah dan siap jual," paparnya. 

Untuk kesulitan budidaya hampir tidak ada, kecuali dari segi pakan yakni cacing. Sebab kondisi cacing alam yang mengalami naik turun di luar akibat cuaca berpengaruh pada segi produksi ikan cupang yang selalu bertambah.

Dalam segi promosi, pihaknya juga sering upload di media sosial Facebook, instagram maupun youtube. Selain itu juga digelar kontes ikan Cupang Kediri untuk mengenalkan potensi di daerah Mojosari. 

"Untuk koleksi permintaan tidak bisa dirutinkan, namun produksi disini sebagai salah satu mata pencaharian jadi kita harus setor terus dan kita kelas pasar harganya terjangkau. Untuk minatnya, permintaan tetap dan pasarnya ke Surabaya, Bandung, Bali," ungkapnya. 

"Dalam proses meningkatkan promosi, pihak petani sudah mulai melakukan pemasaran pada media sosial di youtube. Disini juga ada Tugu Cupang sudah ada menandakan sebagai kampung Cupang," tambahnya. 

Buah dari kerja keras pasutri itupun terbayar, kini Agus Najibus Zamzami dipercaya terpilih dan menjabat sebagai kepala desa setempat periode 2019-2025. Sementara itu, Desa Mojosari mendapat julukan sebagai kluster ikan cupang Mardi Mulyo di Kecamatan Kras Kabupaten Kediri.

Sebuah tugu dengan ikon ikan cupang juga diberikan oleh pihak Bank BRI Regional Office Malang di tugu batas desa untuk menandakan desa ini sebagai klaster ikan hias cupang. (sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow