Meriah dan Penuh Warna, Festival Olahraga Tradisional Tulungagung Jadi Ajang Nostalgia dan Kebersamaan

Tulungagung, (afederasi.com) – Lapangan GOR Lembupeteng mendadak ramai dan penuh warna. Sorak-sorai, tawa riang, serta yel-yel semangat menggema ketika ratusan peserta dengan atribut unik dan seragam khas masing-masing instansi memenuhi arena. Mereka datang bukan hanya untuk bertanding, tetapi juga untuk bernostalgia dalam Festival Olahraga Tradisional yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Tulungagung, Jumat (17/10/2025).
Ajang tahunan ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang kini kian jarang dijumpai di tengah gempuran teknologi digital. Dari lomba egrang, terompah panjang, hingga gobak sodor, seluruh peserta tampak antusias menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, mengatakan bahwa festival ini bukan sekadar kompetisi, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
“Anak-anak sekarang banyak yang sudah tidak mengenal permainan tradisional. Melalui kegiatan ini, kita ingin menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dan gotong royong, yang menjadi nilai luhur dari permainan rakyat,” ujarnya seusai membuka acara.
Peserta lomba datang dari berbagai unsur, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), hingga organisasi profesi. Mereka tampil totalitas dengan berbagai atribut kreatif ada yang mengenakan ikat kepala batik, kaus seragam penuh warna, bahkan ada pula yang membawa bendera kecil bertuliskan nama tim sebagai bentuk dukungan.
Sebelum hari pelaksanaan, sejumlah peserta bahkan telah melakukan latihan jauh-jauh hari agar tampil maksimal dalam perlombaan. Beberapa di antaranya mengaku rela berlatih selepas jam kerja demi menampilkan performa terbaik di hadapan penonton.
Kepala Dispora Tulungagung, Ahmad Mugiyono, yang akrab disapa Mamad, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 sekaligus menyongsong Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-820 tahun 2025.
“Festival olahraga tradisional ini merupakan wujud tanggung jawab pemerintah daerah untuk melestarikan permainan rakyat di tengah masyarakat. Selain mempererat kebersamaan, kegiatan ini juga menjadi ruang rekreasi sehat bagi pegawai dan warga,” jelasnya.
Tahun ini, tercatat sebanyak 42 tim dengan total 812 peserta ambil bagian dalam festival tersebut. Antusiasme peserta yang begitu tinggi membuat suasana pertandingan terasa meriah dan penuh semangat.
Mamad menambahkan, pemilihan GOR Lembupeteng sebagai lokasi kegiatan dimaksudkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset milik Dispora sekaligus memberikan pengalaman baru bagi peserta. Ia juga mengungkapkan bahwa ke depan, kegiatan serupa diupayakan bisa diperluas hingga ke tingkat desa dan sekolah.
“Sebenarnya kami berencana mengadakan juga di tingkat SMP dan SMA agar generasi muda bisa ikut belajar dan terlibat langsung. Namun, karena refocusing anggaran, rencana itu terpaksa ditunda,” pungkasnya.
Dengan penuh tawa, semangat, dan rasa persaudaraan, festival ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk mengingat kembali akar budaya dan nilai gotong royong yang melekat dalam setiap permainan tradisional Indonesia.(dn)
What's Your Reaction?






