Penjualan Jajanan Imlek di Golden Swalayan Menurun
Tulungagung, (afederasi.com) - Penjualan jajanan khas Imlek di Golden Swalayan Tulungagung mengalami penurunan.
Supervisor Golden Swalayan Tulungagung, Eko Marsudi menjelaskan untuk penjualan jajanan khas Imlek pada tahun 2023 ini bisa dibilang menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Biasanya sebelum Imlek atau H-4 sudah ramai pembeli dari kalangan Tionghoa.
"Tahun ini sepi, dan bahkan jajanan Imlek masing terlihat menggunung," jelas Eko Senin, (23/1/2023).
Kendati demikian, pihaknya sudah menyediakan jajanan dengan kuantitas lebih sedikit jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun lalu banyak yang ditukar, sehingga stok tahun ini pun juga dikurangi, tetapi justru penjualan tahun ini lebih menurun," ungkapnya.
Sepinya penjualan jajanan khas Imlek itu, terlihat jelas lantaran display jajanan di lantai 2 Golden Swalayan yang masih terlihat menggunung. Meski ditahun sebelumnya juga sudah mengalami penurunan namun masih banyak yang membeli bahkan tak hanya jajanan melainkan juga pernak pernik Imlek banyak diburu.
Pihaknya menduga, jika sepinya penjualan itu dikarenakan mulai maraknya toko-toko kecil yang menyediakan makanan dan pernak-pernik khas tahun baru Cina.
Terlebih lagi, pemilik toko-toko tersebut kebanyakan merupakan orang keturunan Cina. Sehingga mereka lebih paham tentang barang-barang khas Imlek mulai dari kue keranjang, cokelat, hingga manisan atau buah.
"Pihaknya belum bisa membandingkan, karena sejak tahun 2020-2022 masih terdampak Covid-19, akan tetapi jika dilihat secara kasat mata memang display jajanan Imlek masih terlihat menggunung," ungkapnya.
Kendati penjualan menurun, pihaknya masih terus menyediakan kebutuhan kaum Tionghoa untuk perayaan Imlek semaksimal mungkin.
Pihaknya tidak berfokus kepada kaum Tionghoa saja, namun sasarannya ke non Tionghoa juga. Sebab, masih ada masyarakat non Tionghoa yang memiliki rasa penasaran untuk mencoba jajanan Imlek.
Namun sayangnya, jajanan khas Imlek sendiri terkenal tidak awet jika ditempatkan disuhu yang tidak sesuai.
Sehingga pihaknya sendiri juga memikirkan hal terkait kuantitas yang di stok jika memang sudah sepi peminat akan dikembalikan kembali.
"Jajanan akan di cek secara berkala, apabila ada produk yang sudah tidak layak, akan ditarik dari display," pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?