Angka Stunting Sumut Dibawah Nasional 21 Persen, Diklaim Bisa Turun 4,7 Persen
Kepala Daerah se-Sumatera Utara mengikuti refleksi inovasi stunting.
Asahan, (afederasi.com) - Kepala Daerah se-Sumatera Utara mengikuti refleksi inovasi stunting yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Aula Sultan kompleks kantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Jalan Negara No 300, Sei Rampah, Selasa (28/2/2023). Wakil Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin hadir dalam acara tersebut.
Taufik Zainal Abidin mengatakan upaya untuk mencegah stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak, masih menjadi tantangan kesehatan yang perlu diatasi. Inovasi dan solusi terbaik menuntaskan masalah stunting perlu dijajaki tidak hanya oleh pemerintah daerah, akan tetapi memerlukan sinergi dengan seluruh stakeholder, tak terkecuali pihak akademisi.
“Permasalahan stunting ini sudah menjadi isu prioritas nasional. Alasannya jelas. Stunting dianggap menjadi permasalahan kesehatan yang akan berdampak pada generasi dini Indonesia, karenanya saya berharap seluruh elemen yang ada di Kabupaten Asahan dapat bahu membahu dalam mencegah terjadinya stunting,” ujar Wabup.
Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Sumut, M Rizal mengatakan, bersyukur karena dapat bersilaturahmi dengan Pemkab Sergai, Bina Nusantara (Binus) University dan Pemerintah Daerah se-Sumut untuk mendapatkan informasi percepatan penanganan stunting.
Rizal menerangkan angka stunting secara Sumut berada di bawah rata-rata nasional 21,21 persen. “Ini menjadi pengalaman berharga, dimana stunting di Sumut berhasil turun 4,7 persen,”urai Rizal.
Menutup acara, Rizal Martua Damanik selaku Deputi Penelitian dan Pengembangan BKKBN memaparkan beberapa program nasional sebagai upaya penurunan stunting secara virtual. (fit)
What's Your Reaction?


