Agen BRILink Medowo Dorong Ekosistem Ultra dan Bantu Perluasan Keuangan Masyarakat Sekitar

Kediri, (afederasi.com) - Menjadi agen Laku Pandai dari BRI atau biasa disebut agen BRILink sebelumnya memang tak terlintas di benak Suparmi.

Perempuan asal Desa Medowo Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri ini akhirnya memilih profesi tersebut untuk membantu layanan inklusi keuangan warga sekitarnya.

Selain itu juga pemberdayaan warga yang berprofesi pada segmen usaha mikro dan ultra mikro juga menjadi pertimbangan Suparmi. 

"Kalau di sini mayoritas usaha sebagai petani karena berada di lereng Gunung Anjasmoro. Ada petani durian, kopi, cengkeh dan juga tanaman palawija lain," terangnya Jumat (30/6/2023).

Armi sapaan akrabnya mengaku telah bergabung menjadi Agen BRILink sejak tahun 2016 silam. Bermula dari seringnya mantri BRI yang datang ke rumahnya untuk singgah dan menikmati kopi, akhirnya Armi mau bergabung dan menjadi Agen BRILink hingga sekarang. 

"Rumah saya itu sering dikunjungi oleh orang Kecamatan, dari Mantri BRI juga. Akhirnya setelah diajak saya mau gabung karena program yang ditawarkan cukup menarik. Salah satunya kemudahan dalam transaksi," katanya. 

Sejak menjadi agen BRILink ini, banyak warga Medowo yang bertransaksi di kios Armi. Wajar saja, tempat tinggal Armi terbilang cukup jauh dari mesin ATM atau bank terdekat.

Jika dihitung, jaraknya sekitar 15 kilo meter. Daripada untuk beli bensin, para nasabah memilih menukar dengan biaya admin yang cukup terjangkau di kios Armi. 

"Biasanya transfer dan tarik tunai. Uangnya digunakan untuk modal perkebunan, seperti kopi dan durian," bebernya.

Layanan keuangan yang kerap dijalankan oleh Armi sebagai agen BRILink, yakni melalui mesin EDC dan aplikasi BRILink Mobile di smartphone.

Rata - rata dalam satu hari sekitar 100 orang lalu lalang, bertransaksi baik tarik tunai, transfer maupun pembayaran lain seperti pajak motor hingga token listrik. 

"Mayoritas transaksi yang dilakukan masyarakat melalui agen BRILink ini berupa layanan transfer dana," ungkapnya. 

Selain memudahkan para nasabah, Armi juga mendorong para warga yang tergabung dalam usaha mikro (UMi) di Desa Medowo untuk terus membuat produk olahan agar laku terjual di pasar.

Sejumlah UMKM seperti produk keripik pisang, keripik gothe, ketela hingga sukun bermunculan akibat berkat kegigihan Armi dalam membantu perekonomian warga setempat. 

"Di sini banyak pelaku usaha mikro, ada sekitar 50 orang lebih. Mereka juga nasabah BRI," jelas ibu yang juga pengusaha kopi tersebut.

Selain produk olahan, Armi juga membantu para pelaku usaha untuk memasarkan produk agar bisa bersaing dengan yang lain.

Tak hanya itu, merk ijin dagang dan segi kualitas rasa juga sangat diperhatikan. Dengan begitu, Armi berharap semua pelaku usaha mikro di wilayah Medowo bisa terangkat secara ekonomi. 

"Kalau pemasaran lebih kepada jaringan komunitas sesama umkm. Selain itu, saya juga kerap diundang untuk pameran, nah produk umkm lain juga saya ikutkan agar bisa terkenal," paparnya. (sya/dn)