Sering FYP, UMKM BRI Gorden Kediri Berdaya Lewat Tiktok Live
Kediri, (afederasi.com) - Cara promosi usaha di media sosial saat ini sangat beragam dilakukan oleh pelaku usaha untuk menggaet konsumen, tak terkecuali pemanfaatan aplikasi Tiktok.
Demam Tiktok Live yang melanda kaum muda juga merambah pada pelaku UMKM. Satu diantaranya adalah Dian Fariska (36), owner Mustika Gorden Blawe Purwoasri Kediri.
Dian sapaan akrabnya mengaku lewat platform Tiktok Live, usaha gorden miliknya bisa dikenal oleh banyak orang.
"Iseng coba coba, karena lihat live di tiktok, sepertinya seru, dan ternyata saat saya melakukan live ada yang beli gorden saya," ucap Dian, Jumat (30/6/2023).
Dalam akun Tiktok Mustika Gorden ini, Dian bersama empat karyawan di tokonya bergantian kerap menampilkan interaksi seputar kain dan motif pada gorden.
Tak hanya menawarkan produk usaha gorden, Dian juga sesekali membangun kedekatan dengan calon pembeli.
"Dalam satu hari live bisa empat sampai lima kali. Sekali live di Tiktok itu sekitar 3 jam. Kami ceritakan proses gorden dari awal sampai jenisnya," tuturnya.
Tak disangka video Tiktok Live Dian mengundang banyak sekali respon positif penonton untuk penasaran dengan proses pembuatan gorden. Banyak video Dian yang viral dan menjadi FYP (for your page) muncul di beranda netizen.
"Tiktok Live ini juga menjadi titik balik bagi saya dalam usaha gorden," ungkapnya.
Sebelum mendalami Tiktok Live ini, Dian menceritakan bahwa ia terpacu karena mayoritas warga di Dusun Blawe Wetan Desa Blawe Kecamatan Purwoasri tempat tinggalnya hanya mengandalkan pasar offline atau konvensional.
"Disini yang melakukan Tiktok Live masih sedikit, kurang dari lima orang termasuk saya. Padahal yang usaha gorden lebih dari 30 orang," paparnya.
Selain mengandalkan promosi lewat Tiktok Live, Dian juga menjual di berbagai pasar di wilayah Jawa Timur, seperti Jombang, Malang, Pasuruan, Bojonegoro dan Surabaya dibantu sang kakak Yesi Wulandari (44).
"Kalau harga mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 120 ribu per potong," urainya.
Alasan lain mencoba Tiktok Live adalah efisien waktu dalam promosi, menjangkau banyak calon pelanggan dan tidak banyak resiko terhadap barang membuat Dian dan Yesi memilih hal tersebut.
Seperti pengalaman saat Yesi mendapatkan cobaan dalam usaha gorden ini. Yaitu ketika kehilangan barang jualan karena pasar yang mereka titipkan terbakar.
Sistem titip yang dijalankan dalam pasar konvensional membuat barang Yesi tak dapat ganti ataupun asuransi. Hal itu membuatnya kehilangan modal ratusan juta.
Pada saat itu dirinya mendapat angin segar, dengan bantuan permodalan dari BRI.
"Kalau kenal kredit usaha rakyat (KUR) BRI sudah dari tahun 2015, awalnya pinjam Rp 50 juta. Kemarin yang terbaru tahun 2022 pinjam sekitar Rp 400 juta. Uangnya digunakan untuk permodalan lagi," paparnya.
Dengan permodalan ini pula saat ini, usaha gorden mereka telah merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Dibantu dengan 20 pegawai, berkat penjualan Tiktok Live dan pasar offline itu, dalam satu bulan, mereka mengaku setidaknya bisa menjual 900 pcs gorden.
"Alhamdulillah saat ini omset mulai berkembang dan semoga bisa terus berkembang usahanya dan bermanfaat bagi masyarakat," tandasnya.
Dengan perkembangan usaha gorden ini, BRI Cabang Pare memberikan apresiasi dengan menyalurkan bantuan berupa sarana dan prasarana seperti plang papan nama kluster usaha gorden Desa Blawe. (sya/dn)
What's Your Reaction?


