Wabup Situbondo Ulfiyah Pastikan Korban Ambruknya Atap Asrama di Ponpes Besuki Dapat Perawatan Gratis

Situbondo, (afederasi.com) – Pemerintah Kabupaten Situbondo bergerak cepat menyikapi insiden ambruknya atap asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qadir Jailani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki. Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, langsung meninjau lokasi kejadian pada Rabu (29/10/2025) untuk memastikan penanganan korban berjalan cepat dan tepat.

Dalam kunjungannya, Wabup Ulfiyah menunjukkan empati mendalam kepada para santri yang menjadi korban. Ia menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan dan perawatan santriwati yang mengalami luka-luka akan sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo.

“Alhamdulillah, kami pastikan semua korban yang kini dirawat di RSUD Besuki maupun RS Jatimed tidak perlu memikirkan biaya. Seluruh pengobatan dan perawatannya ditanggung oleh pemerintah daerah,” ujar Ulfiyah.

Wabup juga menyampaikan pesan dari Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, agar para santri tetap tegar dan semangat melanjutkan belajar meski tengah dilanda musibah.

“Mas Bupati berpesan agar para santri tidak patah semangat. Jadikan musibah ini sebagai ujian yang akan menguatkan tekad dan keimanan. Insyaallah ada hikmah di balik setiap kejadian,” tuturnya penuh haru.

Selain memastikan penanganan korban, Wabup Ulfiyah juga meninjau langsung kondisi bangunan asrama yang mengalami kerusakan cukup parah. Ia mengatakan, Pemkab Situbondo telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Dinas Bina Marga untuk mempercepat proses renovasi.

“Mas Bupati sudah menginstruksikan agar proses pemulihan dilakukan secepat mungkin. Untuk mendukung perbaikan bangunan, Pemkab akan mengalokasikan anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT),” jelasnya.

Usai meninjau lokasi, Wabup Ulfiyah juga menyempatkan diri mengunjungi rumah duka salah satu santriwati yang meninggal dunia di Dusun Rawan, Besuki, serta menjenguk dua korban lain yang tengah menjalani perawatan di RSUD Besuki.

Kehadiran Wabup Situbondo di tengah para santri dan keluarga korban menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan sekaligus memastikan penanganan pasca-musibah berjalan cepat, terkoordinasi, dan berorientasi pada pemulihan.(vya/dn)