Tuntut serap Tenaga Kerja lokal 60 Persen, Warga Ring 1 Mengare Gresik Demo Smelter Freeport

15 Oct 2024 - 15:57
Tuntut serap Tenaga Kerja lokal 60 Persen, Warga Ring 1 Mengare  Gresik Demo Smelter Freeport
Warga Ring satu Desa Mengare Komplek saat menggelar demo di depan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK-JIIPE, Manyar, Gresik. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com)  - Ratusan warga dari tiga desa Watuagung, Tajungwidoro, dan Kramat Desa Mengare Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar aksi demo di depan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Kawasan Ekonomi Khusus - Java Integrated Industrial & Port Estate (KEK JIIPE), Manyar, pada Selasa (15/10/2024).

Para pendemo yang tinggal di kawasan ring satu KEK JIIPE ini tampak berorasi sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'Buat apa dibangun pabrik pengolah emas, kalo kita tetap susah beli beras!!!'. Tampak pula petugas keamanan dan aparat TNI-Polri berjaga di sekitar lokasi demo.

Korlap aksi demo Abdul Amin mengatakan aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan atas penyerapan energi kerja bagi warga Mengare Komplek di Smelter PTFI yang dinilai jauh dari kesepakatan awal sebesar 60 persen warga lokal.

“Kami ingin menyampaikan aspirasi terkait ketenagakerjaan yang pernah dijanjikan oleh pihak kawasan (KEK JIIPE). Janji 60 persen penyerapan tenaga kerja sejauh ini belum terealisasi,” ungkap Amin.

Perwakilan warga lain Sahroni menyebut, pembangunan kawasan JIIPE sangat terdampak bagi warga Mengare Komplek yang keseharian bekerja sebagai nelayan dan petambak. Mereka yang terdampak sedianya diprioritaskan bekerja di Smelter PTFI yang sudah mulai beroperasi.

“Kami menuntut hak-hak kami sebagai warga Mengare disejahterakan terkait keberadaan PT Freeport ini. Karena kami beranggapan sebagai warga lokal terutama berada di ring satu penyerapan tenaga kerja harus besar. Sampai saat ini belum kami rasakan,” ujar Sahroni.

Sahroni berharap, dengan adanya demo ini akan ada solusi melalui mediasi antara kedua belah pihak. Bahkan bila mediasi tidak tercapai, maka tidak menutup kemungkinan warga akan mengadakan demo kembali dengan massa yang lebih banyak.

“Ketika aspirasi sudah kita sampaikan ke PT Freeport, tapi nanti tidak ada mediasi maka kita akan membawa massa yang lebih besar lagi. Kita buktikan kalau kita ini warga lokal yang kompak,” tukas Sahroni.

Hingga berita ini ditulis, pihak PTFI yang dikonfirmasi melalui WhatsApp melalui Desy Saputra selaku Komunikasi Eksternal PTFI belum memberikan tanggapan terkait tuntutan warga Desa Mengare komplek tersebut. (frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow