Terindikasi Judol, Ribuan Penerima BLT di Lamongan Terancam Putus Bantuan

Lamongan, (afederasi.com) - Sebanyak 1.700 penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bantuan sembako di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tidak lagi berhak menerima bantuan dari pemerintah. Mereka terindikasi terlibat dalam Judi online (Judol), yang memanfaatkan dana BLT untuk aktivitas tersebut. Hanya 250 orang di antaranya yang memiliki kesempatan untuk "pemutihan" dan kembali menerima bantuan, asalkan memenuhi syarat tertentu.

Menurut Sekretaris Dinas Sosial Lamongan, Chusnu Yuli Setyo, dalam konfirmasi pada Selasa (25/11/2025), menuturkan jika mekanisme pemutihan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang benar-benar layak. "Ada 250 orang dari 1.700 penerima yang bisa mengajukan kembali untuk mendapatkan bantuan BLT," ujarnya.

Proses pemutihan melibatkan pengajuan sanggahan melalui surat pengantar dari pemerintah desa. Jika sanggahan dinyatakan valid, misalnya, karena KTP yang hilang atau dipinjam orang lain untuk judi online, maka bantuan bisa diaktifkan kembali. "Ada mekanismenya untuk menyangga. Seperti membuat surat konfirmasi pernyataan dari kepala desa bahwa yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran dan alasan yang dibenarkan," ujarnya.

Dinas Sosial Lamongan berkomitmen untuk memantau penggunaan BLT agar benar-benar digunakan untuk kebutuhan pokok, bukan aktivitas konsumtif seperti Judol. "BLT ini harus dipakai untuk kepentingan kebutuhan pokok," tegas Chusnu.

Penurunan jumlah penerima BLT di Lamongan tidak hanya disebabkan oleh kasus Judi Online. Faktor lain termasuk kematian penerima, pengunduran diri karena peningkatan ekonomi, atau perbaikan kesejahteraan. "Termasuk karena penerima manfaat yang terlibat Judi Online," pungkas Chusnu. (yan)