Sangap Deddy Kritik Pernyataan Jokowi, Dipandang Sebagai Anggota DPR RI yang Minim Pemahaman Persatuan

Jakarta, (afederasi.com) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti, memberikan respons tajam terhadap komentar politisi PDIP, Deddy Yevry Sitorus, terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang persatuan. Sangap menyatakan bahwa Deddy, sebagai anggota DPR RI, seharusnya memiliki pemahaman yang lebih komprehensif terhadap konteks pernyataan Jokowi.

"Sangap ini angkat bicara, menilai isi dompet Deddy OK, tapi isi kepalanya KO," ujar Sangap kepada wartawan, mengecam pernyataan Deddy yang dinilainya tidak mencerminkan sikap seorang anggota DPR RI yang baik, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Sangap menekankan bahwa Deddy seharusnya lebih cermat dalam menafsirkan pernyataan Jokowi, terutama mengingat momen perpecahan bangsa yang rentan terjadi saat Pemilihan Presiden (Pilpres). Ia menyoroti substansialitas pesan Jokowi yang mengajak semua pihak kembali bersatu dan rukun, terutama menjelang Pilpres 2024.

"Pernyataan Pak Jokowi itu memang normatif tapi sangat substansial. Jangan asbun (asal bunyi) lah, itu yang harus dipahami si Deddy. Kasihan dirinya dan partainya," tegas Sangap.

Dalam pidatonya di HUT ke-59 Partai Golkar, Jokowi juga mengingatkan para calon presiden dan wakil presiden untuk tidak bersikap jumawa jika menang, dan tidak murka jika kalah. Sangap menilai hal ini sebagai pesan yang penting, terutama untuk menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa setelah Pilpres.

"Pesan itu sangat substansial. Jangan sampai sakit hati berlarut-larut alhasil membangun negeri kita ini tersendat," ungkap Sangap, mempertegas urgensi pemahaman yang komprehensif terhadap konteks pesan Jokowi.

Dengan kritik tajamnya, Sangap berharap agar Deddy Yevry Sitorus dapat lebih bijak dalam menanggapi pernyataan para pemimpin dan memahami betapa pentingnya persatuan bagi kemajuan bangsa Indonesia.(mg-3/jae)