RSUD Sleman dan UII Telusuri Sistem RSUD dr. Iskak

Tulungagung, (afederasi.com) - Salah satu indikator keberhasilan manajemen rumah sakit adalah kemampuan dalam menghitung biaya layanan atau unit cost. Penentuan tarif jasa pelayanan yang adil bagi pasien menjadi tujuan dari perhitungan tersebut. Dalam upaya untuk memahami aspek ini, RSUD Sleman melakukan studi banding ke RSUD dr. Iskak di Tulungagung pada Selasa (15/8/2023).

Dalam kunjungannya, tim dari RSUD Sleman yang dipimpin oleh Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, dr. Patimah Hariyati, serta tim dari Universitas Islam Indonesia (UII) yang dipimpin oleh Dekar Urumsah tertarik untuk memahami inovasi layanan dan perhitungan tarif di RSUD dr. Iskak.

RSUD Sleman bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia dalam upaya memahami lebih dalam penentuan tarif dan kebijakan di RSUD dr. Iskak. Dr. Patimah mengungkapkan, "Kami ingin mengetahui bagaimana tarif unit cost dihitung dan kebijakan apa yang diterapkan di RSUD dr. Iskak."

Dekar Urumsah, perwakilan dari UII, berharap kerjasama ini dapat menciptakan sinergi dalam membangun negeri. Dia menambahkan, "Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat mengembangkan model dan formulasi yang dapat diaplikasikan melalui platform berbasis web. Kami juga akan menggunakan pengalaman ini sebagai bahan pembelajaran di kampus."

Sujianto, Kepala Bidang Pelayanan Penunjang RSUD dr Iskak, mengapresiasi kedatangan tim dari RSUD Sleman dan UII. Menurutnya, kolaborasi semacam ini sangat berharga untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien. Sujianto juga memaparkan berbagai aspek sukses dalam pelayanan RSUD dr. Iskak, termasuk pengelolaan obat melalui sistem informasi manajemen obat berbasis elektronik (SI MONIK) yang memberikan layanan optimal bagi pasien rawat inap maupun rawat jalan.

Sujianto juga membahas sistem remunerasi yang diterapkan di RSUD dr. Iskak. Ia berbagi pandangan, "Ada beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan agar unit cost di rumah sakit pemerintah bisa sesuai dengan realitas. Tujuan akhirnya adalah agar semua tenaga kesehatan dapat bekerja secara profesional dengan remunerasi yang sejalan."

Kunjungan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara institusi kesehatan dan pendidikan dalam upaya mengoptimalkan pelayanan dan memahami aspek keuangan yang terlibat dalam dunia kesehatan. (jae)