Rencana RKPD, Bupati Arifin Usulkan Kelestarian Lingkungan dan Pendekatan Layanan
Trenggalek, (afederasi.com) - Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin usulkan kelestarian lingkungan, dekatkan pelayanan dan mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Usulan tersebut disampaikan dalam forum saat melakukan konsultasi publik rencana awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024, di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek pada Kamis (19/1/2023).
Menurut Bupati Arifin, menjaga kelestarian lingkungan suatu hal yang harus. Melihat perjalanan kebelakang, akibat cuaca ekstrem banjir dan tanah longsor pada tahun 2022. Dalam kurun waktu satu tahun kerugian yang bisa ditafsirkan Pemerintah berupa material pembangunan atau investasi infrastruktur sekitar Rp. 200 milyar.
" Oleh karena itu kenapa kita mengusulkan melestarikan lingkungan. Kemudian kenapa harus mendekatkan pelayanan dan kenapa harus mengentaskan kemiskinan ekstrem," ungkapnya.
Alasanya lanjut Bupati Arifin, kenapa harus melestarikan lingkungan, dalam kurun waktu satu tahun kemarin di 2022 Trenggalek terjadi bencana alam banjir serta tanah longsor. Dan kerugian yang ditafsirkan Pemerintah berupa material pembangunan atau investasi infrastruktur mencapai sekitar Rp. 200 milyar.
Belum lagi termasuk, kerugian yang diderita oleh masyarakat karena aktivitasnya terhenti dan lain sebagainya.
" Makanya kita jangan lupa bahwa ada satu yang namanya disaster cost yang membengkak sewaktu-waktu dan bisa mengganggu kegiatan perencanaan kita yang berlangsung reguler sejak awal," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Arifin berharap, ekonomi dan ekologi itu bisa berjalan seiringan di daerahnya. Dimana menjaga kelestarian lingkungan ini bisa memberikan value terhadap perlindungan alam, kemudian bisa bermanfaat secara ekonomi kepada masyarakat.
" Seperti halnya kita menanan tanaman tegakan keras, kemudian dipilih tanaman yang buahnya dapat dipanen oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomis. Melestarikan lingkungan ini menjadi penting, karena dalam RPJMD sudah disepakati bersama bawasannya salah satu indikator besar rencana jangka menengah Trenggalek adalah indeks kota hijau," terangnya.
Kemudian masih kata Bupati Arifin, terkait dengan mendekatkan pelayanan, beberapa terobosan dilakukan seperti Makaryo Ning Desi Hebat (Mening Deh) yang digelar setiap Hari Rabu.
" Dengan mendatangi desa secara langsung diharapkan jajarannya bisa menginventarisasi masalah yang ada, kemudian menentukan jalan penyelesaian secara on the spot," imbuhnya.
Untuk upaya pengentasan kemiskinan ekstrem tambah Bupati Arifin, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo pihaknya mengajak peran aktif semua pihak yang ada untuk berupaya bersama.
" Makanya dalam setiap agenda rapat kita bisa bergeser ke desa-desa. Dengan demikian UMKM bisa mempunyai ruang pasar. Kita memfasilitasi sektor informal dengan memperbanyak event khususnya di desa-desa. apa lagi PPKM nya sudah dicabut," pungkasnya. (pb/dn)
What's Your Reaction?