Penyerbuan IDF di Gaza: Al Shifa Dikuasai, Jenazah Menumpuk Tanpa Persetujuan Pemakaman
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) masih menduduki Rumah Sakit Al Shifa sejak melakukan penyerbuan pada Rabu (15/11/2023).
Gaza, (afederasi.com) - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) masih menduduki Rumah Sakit Al Shifa sejak melakukan penyerbuan pada Rabu (15/11/2023). Tindakan tersebut mencakup pelarangan pemakaman bagi jenazah yang tergeletak di RS Al Shifa, yang mencapai sekitar 150 jenazah yang membusuk.
"Meninggalkan bau yang tidak sedap." ungkap Dr. Mohamed Abu Selmia, Manajer Al Shifa seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Meski begitu, pihak berwenang Israel belum memberikan izin untuk mengeluarkan jenazah dari area rumah sakit guna proses pemakaman.
Dr. Selmia menyebutkan bahwa jenazah-jenazah tersebut mulai menjadi sasaran anjing. Penyerbuan pasukan Israel juga memperburuk kondisi pasien, termasuk puluhan bayi prematur yang terancam karena pemadaman listrik di rumah sakit.
Sejauh ini, tiga bayi dan beberapa pasien dinyatakan meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Meskipun RS Al Shifa berupaya bernegosiasi dengan pihak berwenang Israel untuk evakuasi bayi-bayi tersebut, belum ada kesepakatan yang dicapai.
Mark Regev, penasihat senior Perdana Menteri Israel, mengklaim bahwa Israel telah menawarkan solusi evakuasi bayi-bayi dari RS Al Shifa, namun menuduh Hamas menolak usulannya.
Data WHO mencatat sekitar 650 pasien tengah menjalani rawat inap di Al Shifa, dengan 100 di antaranya dalam kondisi kritis. Tenaga kesehatan di sana berjumlah 200-500 orang, sementara 1.500 penduduk Gaza mencari perlindungan di rumah sakit tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu (15/11/2023). Saksi mata, Khader Al Zaanoun, menggambarkan kekejaman tentara Israel yang menggunakan bom asap, menyebabkan banyak penduduk Gaza tewas dalam kondisi lemas.
"Tentara menembakkan bom asap yang menyebabkan orang-orang mati lemas," ujar Khader kepada BBC seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. IDF memasuki Al Shifa dengan enam tank, melibatkan sekitar 100 anggota pasukan dalam penyerbuan tersebut.
Juru bicara IDF, Daniel Hagari, menyatakan serangan dilakukan karena diduga ada kelompok Hamas di dalam rumah sakit.
"Aktivitas tersebut berlangsung di kompleks tertentu yang terdapat informasi intelijen yang mengindikasikan aktivitas teroris oleh organisasi teroris Hamas dan sesuai dengan kebutuhan operasional," kata Hagari seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. (mg-1/mhd)
What's Your Reaction?


