Protes Mahasiswa Sumatera Utara: Tegaskan Penolakan Dinasti Politik dan Kebijakan Pemerintahan Jokowi

Sumatera Utara, (afederasi.com) - Gelombang penolakan terhadap dinasti politik yang dianggap sebagai warisan neo Orde Baru (Orba) terus meluas. Setelah Jawa Timur dan Yogyakarta, kini Sumatera Utara menjadi sorotan. Massa mahasiswa dari 23 kampus di Sumatera Utara menggelar mimbar demokrasi di Lapangan Reformasi, UNIKA ST Thomas, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang dianggap tidak pro terhadap kepentingan rakyat.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UNIKA ST Thomas, Mujur Leonardo Manalu, menyampaikan kekecewaan terhadap Jokowi yang dianggap telah mengkhianati semangat reformasi selama berkuasa selama 9 tahun. Leonardo menyoroti praktik politik dinasti yang dinilai sebagai langkah otoriter oleh oligarki kekuasaan, dengan dampak negatif seperti pemberangusan demokrasi, kapitalisasi pendidikan, perbudakan modern, serta perampasan hak tanah dan eksploitasi sumber daya alam yang masif.

"Saat ini, rakyat Indonesia dihadapkan pada dua pilihan: meneruskan cita-cita reformasi demi demokrasi atau berbalik mengulang orde baru," tegas Leonardo seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Menurut Leonardo, Jokowi saat ini sedang menunjukkan kekuasaannya dengan membangun dinasti politik, di mana segala hal diorbankan untuk ambisinya. Ia menyoroti pelanggaran terhadap hukum dan konstitusi, serta penggunaan infrastruktur pemerintahan sebagai alat untuk memperpanjang kekuasaan.

"Kami mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Utara menyatakan dengan tegas menolak politik dinasti dengan segala praktiknya," tandasnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. Leonardo juga mengajak rekan-rekannya mahasiswa untuk berani mengkritisi tindakan pemerintahan Jokowi yang dianggapnya sebagai upaya mengembalikan rezim Orde Baru yang sarat dengan penindasan, ketidakadilan, dan pelanggaran hak asasi manusia. (mg-1/jae)