Peningkatan Kesejahteraan Istri Nelayan Banyuwangi Diberikan Pendampingan Usaha

18 Jul 2023 - 17:02
Peningkatan Kesejahteraan Istri Nelayan Banyuwangi Diberikan Pendampingan Usaha
Deretan kapal nelayan di Banyuwangi bersiap hadapi musim paceklik ikan. (Ist)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Perikanan terus melakukan inovasi dan layanan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di kabupaten ujung timur pulau Jawa.

Terbaru, para istri nelayan disejumlah kecamatan didampingi untuk mengembangkan usaha, Selasa (18/7/2023).

Pendampingan pengembangan usaha yang diberikan guna menopang kesejahteraan para nelayan jika memasuki musim paceklik ikan.

Pendampingan ini tengah berjalan, pada kelompok istri nelayan di empat kecamatan, yakni di Blimbingsari, Muncar, Tegaldlimo, dan Pesanggaran.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono, mengatakan pendampingan yang diberikan kepada kelompok istri nelayan untuk diberdayakan mengolah kreativitas hasil laut Banyuwangi. Kelompok istri nelayan banyak memiliki produk yang berbeda-beda. 

"Produk usaha istri nelayan berbeda-beda, namun masih tetap keseluruhan tak lepas dari hasil laut," kata Alief, sapaan akrab Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi. 

Alief menjelasakan, produk usaha yang dimiliki kelompok usaha istri nelayan di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Sementara di Muncar, mereka membuat berbagai jenis kerupuk ikan.

"Sementara di Tegaldlimo itu, mereka membuat olahan dari siput laut. Kalau di Pesanggaran beda lagi. Ibu-ibu di sana membuat abon ikan," kata Alief.

Saat ini, Dinas Perikanan berupaya untuk menjangkau lebih luas program pemberdayaan itu. Daerah-daerah pesisir lainnya akan dijangkau.

"Ada lima kecamatan lain yang masih perlu untuk disentuh. Seperti di Banyuwangi, Kalipuro, Wongsorejo, Kabat, dan Purwoharjo. Kami masih susun dan rancang untuk pelaksanaannya," imbuh dia.

Ia menyebut, kondisi ekonomi keluarga nelayan amat ditentukan oleh hasil tangkap. Saat ikan melimpah, pundi-pundi yang bisa dibawa pulang juga cukup banyak.

Sementara saat musim paceklik tiba, pemasukan sebagian nelayan nyaris tak ada. Untuk itu, para istri nelayan didampingi untuk membuat produk berkualitas dan memasarkannya. Dengan demikian, mereka masih akan memiliki penghasilan meski saat musim paceklik.

"Konsep pemberdayaan istri nelayan memang bertujuan agar mereka masih bisa berpenghasilan meskipun kondisi paceklik ikan," pungkasnya. (ron)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow