Karier Hukum dan Politik Suella Braverman: Dari London ke New York, Dari Brexit hingga Kontroversi RUU Pasar Internal

Jakarta, (afederasi.com) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengambil keputusan drastis dengan mencopot Suella Braverman dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri. Keputusan ini diambil setelah Suella mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menuduh polisi terlalu lunak terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina. Sunak menyatakan bahwa tindakan tersebut dilihat sebagai langkah yang tidak mendukung kebijakan pemerintah dan menggangu stabilitas keamanan internal.

Dalam tanggapannya terhadap pemecatan ini, "Saya telah memberikan pandangan saya yang jujur dan konsisten. Meskipun kebijakan saya mungkin tidak selalu sejalan dengan pemerintah, saya selalu berpegang pada keyakinan saya." ujar Suella Braverman seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Suella Braverman, sebelum pemecatannya, telah menjadi figur kontroversial selama masa jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri. Keras dalam sikap terhadap isu imigrasi dan sering terlibat dalam isu-isu perang budaya, profilnya menjadi sorotan publik. Pernyataannya yang mengejutkan tentang polisi menambah daftar kontroversi yang melibatkan Braverman.

Sejak berita pemecatan ini beredar, masyarakat semakin ingin mengetahui lebih dalam mengenai latar belakang dan pandangan politik Suella Braverman.

Suella Braverman, lahir sebagai Sue-Ellen Fernandes pada April 1980, memiliki latar belakang keluarga yang mencerminkan kondisi imigran. Ayahnya melarikan diri dari Kenya, sementara ibunya bermigrasi dari Mauritius. Pengalaman hidup sebagai imigran memengaruhi pilihan pendidikan Suella, yang akhirnya menempuh studi hukum di Universitas Cambridge.

Suella Braverman, yang awalnya dikenal sebagai Sue-Ellen, kemudian mengubah namanya setelah menikah dengan eksekutif bisnis Afrika Selatan, Rael Braverman, pada tahun 2019. Perjalanan hidupnya yang penuh tekanan sebagai keturunan imigran membentuk dasar karier politiknya.

Karier hukum Suella Braverman membawanya dari Inggris ke Amerika Serikat. Setelah lulus sebagai pengacara di London dan New York, dia terlibat dalam politik. Meskipun gagal dalam mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada tahun 2005, Suella terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 2015.

Sebagai pendukung kuat Brexit, Braverman memimpin Eurosceptic European Research Group setelah Inggris keluar dari Uni Eropa. Namun, ketidaksetujuannya terhadap kesepakatan Brexit Theresa May membuatnya mengundurkan diri dari jabatan menteri junior di Departemen untuk Keluar dari Uni Eropa.

Kembali ke pemerintahan sebagai Jaksa Agung di bawah kepemimpinan Boris Johnson, Suella Braverman terus menjadi tokoh kontroversial dengan dukungannya terhadap RUU Pasar Internal. Meskipun mendapat kritik, dia membuat sejarah sebagai menteri kabinet pertama yang mengambil cuti hamil pada tahun 2021.

Pemecatan Suella Braverman dari jabatan Menteri Dalam Negeri menandai akhir dari periode penuh gejolak dalam pemerintahan. Meski demikian, banyak yang meyakini bahwa ini tidak akan mengakhiri ambisi politiknya. Sebagai Sekretaris Negara untuk Departemen Dalam Negeri dan mantan Jaksa Agung, Suella Braverman meninggalkan jejak kepemimpinan yang kontroversial, tetapi ketertarikan publik pada sosoknya masih tetap tinggi.(mg-2/mhd)