Gerakan Pemdes Pongangan Bagikan 27.000 Bibit

Gresik, (afederasi.com) - Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, menjadi saksi bagikan 27.000 bibit tanaman holtikultura oleh Gerakan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan menghadapi kenaikan harga cabai (lombok) di pasar, 3 jenis bibit tanaman, termasuk cabai, tomat, dan terung, dibagikan kepada 3.000 rumah tangga.

Penyerahan secara simbolis bibit tanaman dilakukan oleh Camat Manyar Zainur Arifin, didampingi Wakapolsek Manyar Iptu Saekan, dan Kepala Desa Pongangan Aang Chunaifi. Program ini diinisiasi untuk mendorong warga menanam di lahan sendiri dan menghasilkan tanaman yang dapat digunakan sehari-hari.

Kepala Desa Pongangan, Aang Chunaifi, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah awal di desa mereka. Sebanyak 27 ribu bibit, dengan masing-masing 9000 bibit untuk cabai, tomat, dan terung, dibagikan ke 46 RT. Harapannya, dalam tiga bulan ke depan, warga dapat memanen hasil yang baik.

Untuk memberikan motivasi kepada warga, terutama para ibu-ibu, Pemdes menggelar sayembara dengan hadiah untuk hasil panen terbaik. Aang Chunaifi menyatakan komitmen mereka untuk terus memantau program penanaman bibit ini dan memberikan apresiasi kepada warga yang berhasil.

Camat Manyar, Zainul Arifin, memberikan apresiasi terhadap kegiatan Pemdes Pongangan yang membagikan bibit tanaman holtikultura kepada warganya. Ia menekankan bahwa program ini adalah bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan dianggarkan melalui dana desa.

Zainul menyoroti keuntungan besar dari program ini, di mana dengan modal kecil membeli bibit tanaman, hasilnya dapat terasa besar saat panen nanti. Ia juga menilai bahwa program inovatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kemandirian pangan.

Mengingat kenaikan harga cabai (lombok) dalam beberapa bulan terakhir, Camat Zainul menganggap langkah Pemdes Pongangan sebagai solusi yang tepat. Program ketahanan pangan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi warga setempat tetapi juga menjadi inspirasi positif bagi desa-desa lain di Indonesia. (frd)