Pemuda Asal Gresik Sukses Ekspor Sekam Padi Tembus Pasar Jepang dan Jerman

Siapa sangka kulit padi yang selama ini dianggap sebagai limbah pertanian bagi para petani.

30 Oct 2023 - 22:13
Pemuda Asal Gresik Sukses Ekspor Sekam Padi Tembus Pasar Jepang dan Jerman
Subkhi Basyar sedang mengolah limbah sekam padi ditempat produksi dan gudangnya. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) – Siapa sangka kulit padi yang selama ini dianggap sebagai limbah pertanian bagi para petani. Namun ditangan Pemuda asal Kabupaten Gresik ini bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomi dan komoditi ekspor dengan harga jual yang fantastis. Keuntungannya pun mencapai puluhan hingga ratusan juta perbulan. 

Adalah seperti usaha pengolahan sekam padi yang dilakoni oleh Shubkhi Basyar (33) pemuda asal Jalan Sindujoyo Desa Kroman Kecamatan Gresik kota Kabupaten Gresik ini yang menekuni usaha pengolahan sekam padi di Jalan Raya Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Kaji Uki sapaan akrabnya berhasil mengolah kulit padi menjadi bahan media tanam dan campuran cetakan baja yang diekspor ke luar negeri, bahkan tembus pasar Jepang dan Jerman. 

Kaji Uki mengaku telah menggeluti usaha ekspor sekam padi ini selama kurang lebih lima tahun sejak 2018. Setiap bulan, dia bisa mengekspor sebanyak 8 kali pengiriman jalur darat dan laut menggunakan jasa kontainer,  dengan keuntungan sekitar 50 juta perbulan. 

“Sejak 2018 atau sekitar lima tahun. Kalau sekarang setiap bulan bisa kirim 8 kali, biasanya seminggu bisa 2 kali pengiriman, setiap pengiriman 1-2 kontainer besar, keuntungan perbulan rata-rata sekitar 50 juta,” katanya, Senin (30/10/2023) 

Proses pembuatan sekam padi sendiri terbilang cukup mudah, Kaji Iki menuturkan prosesnya mulai memasak bahan baku kulit padi di dalam tungku selama 20-24 jam. Kemudian kulit padi yang sudah matang dimasukkan ke dalam drum untuk proses mati hampa. 

“Jadi produksi (sekam padi, red) kita ini kadar air rendah,” terang dia. 

Selama ini untuk bahan baku, CEO PT Ajibakuh Anugerah dan PT Sabian Berkah Abadi itu mendapatkan kulit padi dari beberapa tempat penggilingan. 

Guna mencukupi suplai permintaan ekspor ke Jepang dan Jerman setiap bulan, dia pun menggandeng beberapa kelompok usaha serupa di wilayah Gresik dan Lamongan. 

“Kalau di Gresik ada 5 tempat produksi berikut gudang, ada juga di Lamongan sebanyak 30 tempat, biasanya hasil produksi padi sekam mereka dikumpulkan jadi satu untuk selanjutnya saya ekspor ke Jepang dan Jerman,” ungkapnya.

Saat ini, Kaji Uki telah memiliki sebanyak 14 pekerja dengan tugas masing-masing. Para pekerja rata-rata berasal dari warga Gresik dan Lamongan, sehingga kegiatan ekspor sekam padi ini juga mempekerjakan masyarakat sekitar.

“Ekspor sekam padi ini berjalan dengan baik dan bisa turut membantu masyarakat yang mau ikut bekerja,” pungkasnya.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow