Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, Wabup Gresik Minta Aparatur Desa Aktif Perbarui Data
Pesan tersebut disampaikan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah Gresik dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan aparatur desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se-Kecamatan Kebomas.
Gresik, (afederasi.com) - Kemiskinan ekstrem dan menyelesaikan permasalahan stunting mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Jawa Timur. Dalam upaya itu Pemkab Gresik meminta agar Pemerintah Desa (Pemdes) untuk terus aktif memperbaharui data ditingkat Desa.
Pesan tersebut disampaikan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah Gresik dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan aparatur desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se-Kecamatan Kebomas. Kegiatan digelar di Royal Trawas Hotel and Resort Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, Sabtu, (28/10).malam.
"Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gresik terus dipercepat. Karena kedua masalah tersebut harus ditangani secara terpadu dan beriringan, "harap Bu Min sapaan akrab Wabup.
Bu Min meminta, kegiatan Bimtek peningkatan kapasitas perangkat desa dan BPD sebagai penyelenggara pelayanan publik di desa. Harus benar-benar memahami tugas dan fungsinya masing-masing. Untuk itu, pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
"Saya ingin kegiatan ini dapat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas. Sekaligus membangun koordinasi dan komunikasi antara kepala desa, BPD dan perangkatnya," ungkapnya.
Menurut Bu Min, kegiatan ini juga menyamakan persepsi antara desa satu dengan desa lainnya dengan pemerintah kecamatan hingga pemerintah daerah. Melalui forum tersebut pihaknya berharap terbangun koordinasi. Sebagai input dalam merumuskan program dan kegiatan penganggulangan kemiskinan, terutama di desa-desa.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Gresik tengah berusaha menurunkan angka kemiskinan. Untuk itu data yang tepat atau riil sesuai kondisi sangat diperlukan. Seperti pembaharuan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai acuan penyaluran berbagai program bantuan sosial pemerintah.
"Penyempurnaan DTKS sangat penting, mengingat basis data ini digunakan sebagai dasar dalam perencanaan maupun penetapan sasaran penerima manfaat program perlindungan sosial, "tegasnya.
Dari kegiatan ini, tambah Bu Min, dapat menambah pengetahuan ilmu yang banyak dan bermanfaat. Terutama bagi pembangunan dan kesejahteraan di Kabupaten Gresik dalam mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Manfaatkan teknologi informasi data, melalui data yang akurat. Kabupaten Gresik optimis akan mencapai target nasional pada tahun 2024 yakni 0 persen kemiskinan dan 14 persen prevalensi stunting, "tandasnya. (frd)
What's Your Reaction?


