Pemkab Banyuwangi Lestarikan Olahraga Tradisional

12 Jun 2024 - 16:02
Pemkab Banyuwangi Lestarikan Olahraga Tradisional
Peserta lomba tradisional sport sangat antusias mengikuti jalannya pertandingan. (ron/afederasi.com)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalaui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar event kompetisi olahraga tradisional sebagai upaya melestarikan permainan tradisional di Gedung Olahraga (Gor) Tawang Alun, Rabu (12/6/2024).

Tradisional Sport Dispora Banyuwangi diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar hingga umum dari sejumlah wilayah Bumi Blambangan dan ada juga peserta dari luar diantaranya Bondowoso dan Surabaya. 

“Lomba Traditional Sport bertujuan mengolahragakan masyarakat dan membudayakan olahraga tradisional agar tetap eksis,” kata pelaksana kegiatan Traditional Sport, Hariyono.

Dari perlombaan yang dipertandingakan, lanjut dia, ada 5 kategori lomba permainan tradisional seperti Hadang, Dagongan, Egrang, Sumpitan dan Terompah panjang. Adanya lomba tersebut menjadi momen dalam melestarikan permainan tradisional nusantara, sekaligus membuat permainan tradisional semakin eksis di kalangan masyarakat.

Dalam melaksanakan kompetisi tersebut, Dispora Banyuwangi bekerjasama dengan Portina dan KORMI. Dijelaskan adanya sinergi tersebut kompetisi permainan tradisional sudah terselenggara tiga kali berturut-turut di Banyuwangi.

“Harapannya olahraga ini bisa menjadi agenda di masyarakat, harus adanya event untuk kembali menghidupkan permainan tradisional,” harap Hariyono.

Diketahui, total hadiah kompetisi Traditional Sport tersebut sebesar Rp26.250.000. Hariyanto memaparkan, untuk Juara 1 akan mendapat Rp.2.000.000, juara 2 mendapat Rp1.500.000, juara 3 mendapat Rp1.000.000 dan juara 4 mendapat Rp750.000.

“Nanti juga mereka mendapat Trophy sekaligus Merchandise,” tuturnya.

Nampak keseruan tercermin dari raut muka para peserta yang mengikuti kelima kategori lomba. Seperti salah satu peserta Traditional Sport asal Surabaya yang juga tergabung dalam komunitas Mulyorejo Club Tradisional (MCT) Nafis Fahmi, ia mengaku antusias dan merasa senang mengikuti kompetisi tersebut.

“Alhamdulillah kita dari Surabaya bersama 25 orang termasuk Official mendapat juara 1 dan 3 di Egrang, juara 1 dan 2 di perlombaan terompah dan terakhir Gadongan putri mendapat juara 1,” ungkap Nafis. 

Nafis berharap, Traditional Sport bisa lebih dikenal masyarakat dan lebih eksis karena termasuk dalam budaya nusantara. “Pengen kompetisi maupun permainan tradisional bisa eksis dan dipermainkan lagi oleh masyarakat,” pungkas Nafis. (ron)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow