Operasi Patuh Semeru 2024 Sukses Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan di Trenggalek

30 Jul 2024 - 15:19
Operasi Patuh Semeru 2024 Sukses Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan di Trenggalek
Jajaran Satlantas saat mengatur arus lalulintas (suparni/afederasi.com)

Trenggalek, (afederasi.com) – Operasi Patuh Semeru 2024 yang digelar selama 14 hari dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024, dinilai berhasil menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Trenggalek.

Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, melalui Kasatlantas AKP Mulyani, menjelaskan bahwa operasi ini menggabungkan pola preemtif, preventif, dan penegakan hukum (represif) secara simultan dan berkesinambungan.

“Ketiga pola tersebut digelar untuk mencapai tujuan operasi, yaitu menciptakan Kamseltibcarlantas yang kondusif serta menekan angka pelanggaran dan fatalitas kecelakaan lalu lintas,” ujar AKP Mulyani.

Selama operasi, upaya preemtif dilakukan melalui 108 kali sosialisasi media, 270 kali edukasi kepada masyarakat dan kelompok rentan, serta 70 konten di media sosial. Sementara upaya preventif fokus pada pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli.

"Dalam Operasi Patuh Semeru 2024, ada 571 pelanggar yang terjaring dan dikenakan sanksi tilang. Angka ini merupakan akumulasi dari penindakan melalui ETLE dan penindakan manual," jelas AKP Mulyani.

Pelanggaran terbanyak adalah pelanggaran marka/rambu dengan 403 pelanggar, berkendara di bawah umur 75 pelanggar, tidak menggunakan helm SNI 44 pelanggar, dan pelanggaran lampu lalu lintas 23 pelanggar. Selain itu, ada pelanggaran tidak menggunakan sabuk pengaman, kelebihan muatan, kendaraan tidak sesuai spektek, dan kelengkapan berkendara seperti surat-surat dan SIM.

"Dari 571 pelanggar, 526 adalah pengguna sepeda motor, 30 mobil pribadi, 14 mobil penumpang, dan 1 bus," tambahnya.

Dilihat dari aspek profesi, pelanggar terbanyak adalah karyawan/swasta dengan 400 pelanggar, pelajar 84 pelanggar, PNS/ASN 48 pelanggar, pengemudi/sopir 18 pelanggar, dan profesi lain 21 pelanggar

Selama operasi, terjadi 15 kali kecelakaan lalu lintas dengan 21 korban luka ringan. Dari angka tersebut, 8 korban adalah karyawan/swasta, 6 pelajar/mahasiswa, dan 7 dari profesi lain. Kecelakaan melibatkan 21 sepeda motor, 3 mobil barang, dan 1 mobil penumpang.

"Angka kecelakaan ini turun 40 persen dibandingkan 14 hari sebelum operasi, di mana terjadi 25 kali kecelakaan. Dibandingkan Operasi Patuh Semeru 2023, yang mencapai 17 kali kecelakaan, angka ini turun 11 persen," jelas AKP Mulyani.

Meskipun Operasi Patuh Semeru 2024 telah berakhir, upaya Polres Trenggalek dalam mengelola Kamseltibcarlantas akan terus diintensifkan melalui langkah preemtif, preventif, dan represif.

"Harapannya, kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas semakin meningkat, sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat terus menurun," pungkasnya. (pb/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow