Kronologi Kecelakaan Super Tucano di Lanud Abdulrachman Saleh: Empat Aparat TNI AU Gugur

Pasuruhan, (afederasi.com) - TNI Angkatan Udara memberikan penjelasan terkait kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh Malang di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menjelaskan bahwa keempat pesawat tersebut sedang menjalani sesi latihan formasi.

"Pesawat tersebut take off pada pukul 10.51 WIB. Sebetulnya penerbangan ini terdiri dari empat pesawat," kata Agung dalam jumpa pers di Lanud Abdulrachman Saleh Malang seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Saat melakukan penerbangan latihan rutin, keempat pesawat tersebut melaksanakan misi latihan profisiensi formation flight rute ABD – Area - ABD. Dalam formasi tersebut, Letnan Kolonel Pnb. Sandhra “Chevron” Gunawan bersama Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya berada dalam satu pesawat dengan nomor ekor TT-3111, sedangkan Kolonel Pnb. Subhan dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta di pesawat lainnya dengan nomor ekor TT-3103. Sayangnya, dua pesawat tersebut hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

"Pukul 11.18 WIB terjadi lost contact," ungkap Agung seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Rencananya, latihan tersebut akan dilakukan pada ketinggian 8.000 kaki atau sekitar 2.438,4 meter. Namun, untuk memastikan ketinggian pesawat, diperlukan data dari data recorder yang saat ini masih dalam proses pencarian.

Setelah dua pesawat lainnya mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, ada laporan bahwa dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Lokasi kecelakaan keduanya berada pada dua tempat yang berbeda, namun keduanya di sebelah utara wilayah pegunungan.

Dalam kecelakaan tersebut, keempat awak pesawat, yang merupakan perwira TNI AU, dinyatakan meninggal dunia. Tiga jenazah ditemukan lebih dulu, yakni Kolonel Pnb. Subhan, Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya, dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta. Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan, Komandan Skadron Udara 21, ditemukan kemudian. (mg-1/jae)