Kementerian Pertanian Bangun Embung Geomembran untuk Atasi Kekeringan di Tiga Kecamatan Kabupaten Tegal
Embung geomembran, solusi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengatasi kekeringan akibat El Nino, terus dibangun di berbagai daerah.
Tegal, (afederasi.com) - Embung geomembran, solusi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengatasi kekeringan akibat El Nino, terus dibangun di berbagai daerah. Salah satunya adalah di tiga kecamatan di Kabupaten Tegal, yaitu di Kecamatan Suradadi, Dukuhturi, dan Kecamatan Bumijawa. Pembangunan embung geomembran ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan suplai air untuk pengairan lahan guna peningkatan Indeks Pertanian (IP) lahan.
Ketua Poktan Rejo Sari, Desa Carul, Kecamatan Bumijawa, Muheni, menyampaikan bahwa embung geomembran bantuan dari Ditjen PSP memiliki luas layanan 20 ha. Embung ini diharapkan dapat meningkatkan IP lahan hingga mencapai IP 3. Fungsi embung ini adalah untuk menampung sumber mata air dan run off dari limpasan air permukaan atau hujan.
Pembangunan embung geomembran juga dilihat sebagai upaya konservasi air yang tepat guna dan ekonomis. Lokasi embung yang spesifik memungkinkan pengaturan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada tingkat usaha tani. Hal ini membantu mendukung ketersediaan air hingga ke sawah-sawah di wilayah tersebut.
Di sisi lain, embung geomembran yang dikelola oleh Poktan Karya Bakti Desa Bojongsana, Kecamatan Suradari, diharapkan dapat memenuhi luas layanan minimal 38 ha untuk komoditas tanaman pangan. Rencana dimensi embung ini termasuk panjang, lebar, dan kedalaman, serta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air pada komoditas tanaman pangan.
Embung ini memiliki peran vital sebagai sarana penyimpanan air selama musim hujan untuk dimanfaatkan selama MT 2. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, Agus Sukoco, menjelaskan bahwa pembangunan embung ini merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian pada Tahun Anggaran 2023. Keberadaan embung ini menjadi sangat penting mengingat perubahan iklim yang tidak terelakkan karena pemanasan global.
Ali Jamil, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, menjelaskan bahwa embung geomembran berfungsi sebagai wadah penampung air dari berbagai sumber, termasuk mata air, curah hujan, sungai, dan sumber air lainnya. Air yang ditampung dalam embung ini menjadi sumber air irigasi suplementer penting selama musim kemarau atau El Nino, seperti yang terjadi saat ini. Hal ini mendukung budidaya komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan di daerah tersebut.
Tersedianya sumber air yang memadai, baik melalui aliran permukaan maupun mata air yang ditampung dalam embung, sangat penting untuk dialirkan ke lahan pertanian. Air yang disalurkan dari embung ini, dengan menggunakan geomembran, dapat memberikan suplesi air irigasi minimal untuk sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan. Dengan adanya embung geomembran, diharapkan keberlangsungan pertanian dapat terjaga meskipun dalam kondisi cuaca yang ekstrem seperti El Nino.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


