Hilang Kontak di Perairan Bawean Gresik, Awak KLM Ayta CK2 Belum Diketahui Nasibnya

Gresik, (afederasi.com) – Laut Bawean yang biasanya tenang mendadak menyimpan misteri. Kapal Layar Motor (KLM) Ayta CK2, yang mengangkut kayu sengon, ikan pindang, dan boks berisi ikan segar, dilaporkan hilang kontak saat dalam perjalanan menuju Pelabuhan Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Lamongan. Hingga Rabu (27/8/2025), keberadaan kapal beserta lima awaknya belum diketahui.

Kapal tersebut dikemudikan oleh nahkoda Edi Siswanto, dengan empat anak buah kapal (ABK): Supaji (65), Maki (61), Bakir (47), dan Hakim (48). Mereka berangkat dari Pelabuhan Bawean pada Senin sore (25/08/2025) dengan cuaca yang dilaporkan cukup bersahabat.

KLM Ayta CK2 berangkat lebih dahulu, disusul satu jam kemudian oleh KLM Rajawali yang dinahkodai Isa. Dalam perjalanan sekitar 20 mil dari bibir pantai Bawean, sekitar pukul 19.30 WIB, KLM Rajawali menyalip KLM Ayta CK2.

“Kami memberi kode dengan lampu senter, tapi tidak ada balasan. Lalu kami memanggil lewat radio kapal, juga tak mendapat respons,” ungkap Isa.

Meski tidak ada jawaban, lampu navigasi KLM Ayta CK2 masih terlihat jelas dari kejauhan. Hal itu membuat KLM Rajawali melanjutkan pelayaran tanpa curiga. Namun, sesampainya di Pelabuhan Sedayu pada Selasa pagi (26/8), Isa baru mendapat kabar bahwa KLM Ayta CK2 tak kunjung tiba.

Sejak itu, kabar keberadaan kapal beserta awaknya lenyap. Kepala Kantor UPP Kelas III Bawean, Pajudin, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengirimkan informasi melalui radio pantai kepada kapal-kapal lain yang melintas di jalur pelayaran tersebut.

“Sampai sekarang belum ada laporan penemuan atau kontak dari KLM Ayta CK2. Kami terus memantau dan berkoordinasi untuk memantau perkembangan,” jelas Pajudin.

Hilangnya kapal ini membuat keluarga awak dan warga Bawean resah. Laut yang membentang kini menjadi ruang pencarian dan harapan, sembari menunggu kabar pasti tentang nasib KLM Ayta CK2 dan lima orang di dalamnya.(frd)