Tergiur Harga Sembako Murah, Puluhan Warga di Gresik Jadi Korban Penipuan

Gresik, (afederasi.com) – Ruang sidang Pengadilan Negeri Gresik, Rabu (27/08/2025), dipenuhi suasana tegang. Di kursi terdakwa, duduk Cendana Mowila Putri alias Mami Sekar, perempuan 29 tahun asal Lamongan, yang kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Ia dituntut 3,5 tahun penjara karena menipu 22 orang lewat modus jual beli sembako murah. Kerugian para korban mencapai ratusan juta rupiah.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Imamal Muttaqin membeberkan cara pelaku menjalankan aksinya. Ia menawarkan beras, gula, dan mie instan dengan harga jauh di bawah pasaran, menggunakan sistem pre order. Para korban diminta membayar penuh di awal, dengan janji barang akan dikirim beberapa hari kemudian.

“Setelah pembayaran dilakukan, barang tidak kunjung datang,” kata Imamal.

Banyak korban tergoda karena harga yang ditawarkan sangat miring. Beberapa bahkan memesan dalam jumlah besar untuk dijual kembali. Salah satunya adalah AA, warga Gresik, yang mengaku mengalami kerugian hingga Rp27 juta. Awalnya, ia percaya karena transaksi pertama berjalan lancar. Namun pada pesanan terakhir 100 sak beras yang datang hanya 55 sak.

“Sisanya tidak pernah dikirim. Saya sempat mendatangi rumahnya, tapi dia kabur,” keluh AA.

Pelarian Mami Sekar berakhir ketika Unit Resmob Satreskrim Polres Gresik berhasil menangkapnya di Jepara, Jawa Tengah. Penangkapan ini memberi sedikit kelegaan bagi para korban yang telah berbulan-bulan menunggu kejelasan.

Ketua Majelis Hakim Bagus Trenggono memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk menyampaikan pembelaan pada sidang pekan depan.

“Seluruh berkas pledoi harus sudah siap pada persidangan berikutnya,” tegas Bagus.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat. Tawaran harga murah yang tampak menggiurkan bisa saja menjadi jebakan. Bagi para korban, kerugian tidak hanya soal uang, tetapi juga kepercayaan yang telah dikhianati.(frd)