Getaran Gempa 6,5 SR Guncang Situbondo, Warga Panik hingga Pilih Tidur di Luar Rumah

Situbondo, (afederasi.com) – Kepanikan melanda warga Situbondo setelah gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang kawasan Laut Bali pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB. Getaran kuat yang berlangsung cukup lama membuat banyak warga berhamburan keluar rumah dan memilih bermalam di luar demi keselamatan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter gempa berada di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 114,22 Bujur Timur, dengan kedalaman dangkal hanya 11 kilometer. Pusat gempa tercatat 50 kilometer tenggara Sumenep, 56 kilometer timur laut Situbondo, 83 kilometer tenggara Pamekasan, 163 kilometer timur laut Surabaya, serta 830 kilometer tenggara Jakarta. Meski guncangannya cukup besar, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Syawaldin Ridha, Ahli Madya BMKG Pasuruan, menjelaskan gempa tersebut dipicu aktivitas Sesar Kambing, sesar aktif di bawah laut utara Jawa Timur, tepatnya dekat Pulau Kambing di Sampang, Madura. “Pemicunya sama dengan gempa pada 11 Oktober 2018. Lokasinya hampir identik, dengan sumber gempa akibat pergerakan Sesar Kambing,” terangnya.

Sesar Kambing merupakan bagian dari Zona Rembang–Madura–Kangean–Sakala (RMKS). Aktivitas sesar naik (backthrust) ini tidak jarang memicu gempa, bahkan diyakini berperan dalam terbentuknya Pulau Kambing.

Di Situbondo, getaran terasa sangat kuat. Sejumlah warga mengaku ketakutan hingga memilih mengungsi keluar rumah. Sudarsono, warga Desa Sumberkolak, mengatakan keluarganya sempat panik, apalagi di rumahnya terdapat bayi.

“Awalnya getaran terasa pelan, lalu semakin kuat dan cukup lama. Kami sekeluarga langsung keluar rumah, dan malam ini memilih tidur di luar sampai benar-benar merasa aman,” ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa. Meski demikian, pihak berwenang tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.(vya/dn)