Darurat Bencana, DPRD Tulungagung Hearing Fokus Pulihkan Fungsi Hutan
Tulungagung, (afederasi.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung, menggelar hiring bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Perhutani, BPBD dan Stakeholder lainnya, Rabu (26/10/2022).
Dimana hearing tersebut membahas persoalan di wilayah Kabupaten Tulungagung selatan yang sudah menjadi wilayah darurat bencana. Serta memfokuskan fungsi hutan dan juga tetap mempertimbangkan nilai ekonomis masyarakat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung, Marsono menjelaskan bencana yang terjadi di Kabupaten Tulungagung akibat dampak cuaca buruk selama beberapa pekan terakhir salah satunya disebabkan lantaran gundulnya hutan di wilayah selatan.
Atas faktor tersebut banyak kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian, sehingga saat ini mulai minim tanaman tegakan.
Maka dari itu, DPRD Tulungagung melakukan hearing dengan instansi terkait untuk mencari solusi pasti agar permasalahan bencana di Tulungagung bisa teratasi.
"Butuh tindakan pasti agar bencana bisa diantisipasi," jelas Marsono, Rabu (26/10/2022).
Marsono melanjutkan, salah satu cara yang dilakukan adalah penghijauan dengan tetap mempertimbangkan sisi ekonomis bagi masyarakat, salah satunya dengan cara menanam tanaman tegakan seperti kopi.
Disinggung kenapa harus kopi, Marsono menjelaskan kopi sendiri bisa tumbuh dengan cepat kurun waktu 1 tahun, itu juga sudah mulai bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dari sini sisi ekonomis tetap berjalan.
Kemudian untuk menjaga kelestarian alam, dalam tumbuhan kopi sendiri juga bisa menjadi tanaman tegakan, maka dari itu dua nilai ekonomis dan ekologis bisa seimbang.
"Langkah awal projeknya tanaman kopi," ungkapnya.
Dilain sisi wilayah hutan adalah kewenangan perhutani, maka pihaknya turut mengundang perhutani untuk melakukan hearing agar pihak perhutani juga mendengar keluhan dari kepala desa di wilayah selatan Tulungagung yang juga hadir dalam hearing bahwa banjir dan longsor selalu menghantui.
Pihaknya akan mengupayakan untuk memberikan bantuan benih kopi sebanyak 200 ribu polybag untuk nantinya ditanam pada lahan kehutanan di wilayah selatan.
"Portofolio awal adalah kopi, kedepan tanaman lain yang bernilai ekonomis seperti alpukat kemungkinan akan di jadwalkan," pungkasnya. (riz/dn)
What's Your Reaction?