Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Matangkan Kerja Sama Double Degree Magister dengan UUM Malaysia

Kedah, (afederasi.com) - Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia telah mencapai tahap matang dalam kerja sama Double Degree Magister antara lima Universitas Islam Negeri (UIN) dengan University Utara Malaysia (UUM). Progres kerja sama ini dibahas dalam pertemuan Delegasi Indonesia dan Malaysia yang berlangsung di Kampus UUM, Kedah.

Dalam pertemuan tersebut, Kelima UIN yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain UIN Sunan Gunungjati Bandung, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Raden Fatah Palembang, dan UIN Mataram NTB. "Delegasi Kementerian Agama selain menghadiri Convocation University Utara Malaysia (UUM), juga akan mematangkan implementasi kerja sama program Double Degree Magister antara lima UIN dengan UUM yang akan dilaksanakan awal 2024," ungkap Ketua Delegasi Indonesia, Thobib Al Asyhar, di Kedah, Malaysia, pada Jumat (17/11/2023).

Thobib, yang juga menjabat sebagai Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama pada Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, menjelaskan bahwa program Double Degree ini akan dimulai dengan melibatkan 50 penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP. Mereka berasal dari lima UIN dan saat ini tengah mengikuti English Preparation Program (EPP) di Jakarta, yang diselenggarakan oleh Jakarta Business School (JBS). Program EPP ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menghadapi Malaysian University English Test (MUET) sebelum memulai studi di UUM.

Ruchman Basori, Ketua Program Management Unit (PMU) BIB-LPDP, menambahkan bahwa pematangan kerja sama antara UIN dan UUM dilakukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program Double Degree dengan perguruan tinggi di luar negeri pada awal tahun depan. Program ini merupakan salah satu prioritas Ditjen Pendidikan Islam, dan Ruchman menekankan pentingnya persiapan yang matang, termasuk dalam hal dokumen intake mahasiswa, pengurusan visa, dan perencanaan tempat tinggal mahasiswa.

Dalam rangka membahas aspek teknis pembayaran tuition fee dari LPDP ke UUM, delegasi juga membahas mekanisme pembayaran biaya kuliah selama satu tahun studi S2 di UUM. Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Abdullah Faqih, menambahkan bahwa kehadirannya di UUM tidak hanya terkait dengan Double Degree, melainkan juga untuk membuka peluang kerja sama akademik lainnya, seperti program MOSMA (Mora Overseas Student Mobility Award), joint research, visiting professor, dan student exchange.

Turut hadir dalam delegasi Kementerian Agama adalah Riska Puspitasari, Kasubtim Kerja sama, serta Siti Mulazamah, Staf Subtim Kerja sama, Subdit Kelembagaan dan Kerja sama. Dengan demikian, perluasan kerja sama akademik antara UIN dan UUM meliputi berbagai aspek, menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat hubungan pendidikan tinggi keagamaan antara Indonesia dan Malaysia. (mg-3/mhd)