Blusukan Ala Dirut Petrokimia Gresik, Demi Kualitas dan Penerapan Teknologi Pertanian

10 Oct 2025 - 00:26
Blusukan Ala Dirut Petrokimia Gresik, Demi Kualitas dan Penerapan Teknologi Pertanian
Dirut Petrokimia Gresik Daconi Khotob saat meninjau stok dan kualitas pupuk organik. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) – Menyambut musim tanam Oktober–Maret tahun 2026, Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, gencar melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah daerah di Jawa Timur. 

Langkah ini dilakukan untuk memastikan kualitas pupuk organik serta penerapan teknologi pertanian modern berkelanjutan yang dikembangkan perusahaan berjalan optimal.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, memimpin langsung kunjungan tersebut ke lahan budidaya pertanian dengan Teknologi Petro Spring di Kabupaten Madiun dan ke Mitra Petroganik di Kabupaten Jombang, baru-baru ini.

Daconi menyampaikan bahwa penerapan teknologi pertanian modern saat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia. Selain mampu meningkatkan produktivitas, pemanfaatan teknologi juga dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

“Penggunaan teknologi di sektor pertanian merupakan keniscayaan. Generasi muda sangat akrab dengan teknologi, sehingga ini dapat menarik minat mereka untuk aktif memajukan pertanian Tanah Air. Selain itu, teknologi juga mampu meningkatkan produktivitas melalui budidaya yang efektif dan efisien,” ujar Daconi, Rabu (08/10/2025).

Melalui program Makmur Petrokimia Gresik di Madiun, perusahaan menerapkan Teknologi Petro Spring di dua titik budidaya, masing-masing di Desa Tiron dan Banjarsari, dengan total luas lahan mencapai 10 hektare (ha).

Salah satu inovasi yang diterapkan adalah pemupukan menggunakan drone. Teknologi ini terbukti mampu menghemat tenaga, waktu, dan biaya. 

Secara manual, pemupukan di lahan 10 ha membutuhkan 12 orang buruh tani dengan waktu empat hari dan biaya sekitar Rp7 juta. Namun dengan drone, pekerjaan tersebut hanya membutuhkan dua orang dengan waktu delapan jam dan biaya Rp6 juta.

“Budidaya yang efektif dan efisien ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani. Biaya operasional berkurang, waktu kerja lebih singkat, dan hasil lebih optimal. Kami berharap penerapan Teknologi Petro Spring dapat terus diduplikasi dan menjadi contoh bagi petani di wilayah lain,” tambah Daconi.

Sementara itu di Jombang, Daconi meninjau langsung proses produksi pupuk organik oleh mitra Petroganik. Ia memastikan kualitas pupuk organik yang dihasilkan sesuai dengan standar sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi pertanian berkelanjutan.

“Petroganik saat ini menjadi salah satu pupuk bersubsidi. Dengan kualitas yang terjaga, pupuk organik ini mampu menjaga kesuburan tanah dan memberikan dampak positif bagi pertanian jangka panjang,” ujar Daconi.

Daconi menambahkan, keberlanjutan pertanian Indonesia tidak hanya bertumpu pada penerapan teknologi modern, tetapi juga pada kemampuan petani menjaga kesuburan tanah melalui penggunaan pupuk organik.

“Kombinasi antara teknologi dan kesuburan tanah yang terjaga akan menghasilkan pertanian yang tangguh dan produktif, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga swasembada pangan nasional,” pungkas Daconi.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow