Binhad Nurrohmat Ungkap Cindy Adams Pernah ke Ploso Jombang

Jombang, (afederasi .com) - Sejarawan dan inisiator Titik Nol Soekarno, Binhad Nurrohmat, mengungkapkan bahwa penulis asal Amerika Serikat, Cindy Adams, yang menulis buku otobiografi Bung Karno pada tahun 1965, pernah mengunjungi Ploso, Jombang, dan bertemu dengan sejumlah tokoh setempat pada tahun 1964. 

Dalam kunjungannya, ia diketahui berfoto di halaman rumah kelahiran Bung Karno yang terletak di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.

Informasi ini ditemukan Binhad dalam buku yang ditulis oleh Cindy Adams berjudul My Friend The Dictator, yang terbit pada tahun 1967, dua tahun setelah buku otobiografi Bung Karno, Sukarno, dan Autobiography (November 1965), dan edisi terjemahannya, Bung Karno Penjambung Lidah Rakyat Indonesia (1966).

Dalam foto yang ditemukan, terlihat Cindy Adams bersama Mbok Suwi (Bu Sosro) dan Mbah Joyodipo, yang merupakan orang-orang terdekat Bung Karno semasa kecil. "Dua orang lainnya dalam foto itu adalah Mbah Sutomo, Wedono Ploso saat itu, dan Abdul Syukur, tokoh masyarakat setempat," jelas Binhad.

Binhad menyoroti keanehan dalam buku Penjambung Lidah Rakyat Indonesia, karena kunjungan Cindy Adams ke Ploso tidak dicantumkan dalam otobiografi Bung Karno.

 "Masa awal kehidupan seseorang sangat penting untuk memahami kepribadiannya," ujarnya, menekankan bahwa fase-fase tersebut seharusnya dicatat dalam biografi.

Selain Ploso, Sidoarjo juga tidak disebutkan dalam buku tersebut, meskipun Raden Soekeni Sosrodihardjo, ayah Bung Karno, pindah ke Sidoarjo pada November 1907 setelah enam tahun bertugas di Ploso. 

"Di Sidoarjo, Pak Keni mengajar di Sekolah Ongko II, dan Soekarno menjadi siswa di sana," ungkapnya.

Sejarawan Moch. Faisol menambahkan bahwa foto-foto Cindy Adams juga dimuat dalam buku Soekarno My Friend yang diterbitkan pada tahun 1971, dengan isi yang serupa. Ia mencatat bahwa keterangan foto yang menyebut 'in the village' menunjukkan bahwa lokasi tersebut bukan di Kota Surabaya.

Dengan penemuan ini, Binhad dan Faisol berharap dapat memberikan perspektif baru dalam memahami sejarah Bung Karno dan masa kecilnya. (san)